JAKARTA. PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) kekurangan modal. Makanya, institusi yang bertugas menilai harga wajar surat berharga itu bakal menggelar penawaran saham terbatas agar bisa memenuhi syarat modal minimal sebesar Rp 30 miliar.

Saat ini, PHEI masih mempersiapkan berbagai berkas penawaran saham terbatas itu. Rencananya, "Seluruh berkasnya sudah siap akhir bulan ini. Sehingga, Mei nanti kami bisa menggelar penawaran saham terbatas," ungkap Direktur PHEI Hasan Fawzi, kemarin (22/4).

Langkah PHEI menggaet pemegang saham baru itu merupakan opsi terakhir untuk memenuhi syarat modal disetor sebesar Rp 30 miliar. PHEI harus memenuhi syarat ini agar bisa memperoleh izin efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Saat ini, PHEI baru memiliki modal Rp 15 miliar, seluruhnya berasal dari Self Regulatory Organization (SRO).

Meriahkan Hari Pelanggan Nasional, Maybank Indonesia Perkuat Hubungan dengan Nasabah

Sebenarnya, sebelum ini PHEI sempat mengajukan izin pendahuluan agar bisa memulai tugasnya sebagai penilai harga wajar obligasi. Tapi, Bapepam-LK menolak permohonan tersebut.

PHEI pun pernah meminta tambahan modal dari SRO. Tapi, langkah itu terbentur aturan Bapepam-LK yang membatasi kepemilikan SRO pada PHEI maksimal 50%.

Hasan bilang, saat ini sudah ada beberapa investor yang berminat membeli saham PHEI. Di antaranya adalah beberapa sekuritas lokal. "Nama broker yang telah berminat belum bisa kami beberkan dulu," elak Hasan.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Bond Pricing Agency Malaysia Sdn Bhd (BPAM), dan Korea Investment Securities Co Ltd (KIS) juga telah menyatakan niatnya jadi pemegang saham PHEI.

Di luar urusan modal, saat ini Bapepam-LK sedang merancang izin prinsip sebagai pijakan awal pengoperasian PHEI. Pemberian izin prinsip ini bertujuan menarik investor baru agar bersedia menyertakan modal pada perusahaan itu. "Kami sedang mengupayakan bagaimana caranya agar izin prinsip ini segera keluar," kata Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK Nurhaida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News