Philips Dorong Gaya Hidup Sehat Jaga Jantung Sehat & Pelatihan Bantuan Hidup Dasar



KONTAN.CO.ID - Tahun ini, Philips Foundation dan Philips Indonesia telah merampungkan program “Heart at School” di enam Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta. Bekerja sama dengan Yayasan Jantung Indonesia (YJI), program edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa/i SMA tentang pentingnya menjalani gaya hidup sehat sedari dini untuk kesehatan jantung. Ini selaras dengan tujuan Hari Jantung Sedunia tahun ini, yang diperingati setiap tanggal 29 September, yaitu untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit kardiovaskular.

Kegiatan tersebut dilakukan selama tahun 2019 hingga 2022, dengan penundaan karena pandemi, dan difokuskan pada sekolah-sekolah di Jakarta. Sekitar 320 siswa/i lulus dari program ini, dan diharapkan dapat menyampaikan apa yang mereka pelajari kepada teman-teman mereka di sekolah maupun di rumah.

Penyakit kardiovaskular sering disebut sebagai penyakit ‘silent killer’ karena tidak menampakkan gejala atau indikasi yang kentara. Data dari World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa lebih dari 17 juta orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah.


Kematian di Indonesia akibat penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 orang per tahun, terdiri dari 331.349 kematian akibat stroke, 245.343 kematian akibat penyakit jantung koroner, 50.620 penyakit jantung hipertensi, dan penyakit kardiovaskular lainnya (IHME, 2019).[1] Penyakit tersebut tidak hanya menyerang orang tua, tetapi juga generasi muda. Pilihan gaya hidup, seperti merokok dan kebiasaan makan, merupakan kontributor utama prevalensi penyakit ini.

Philips Indonesia menyadari pentingnya mengedukasi masyarakat dan mensosialisasikan gaya hidup sehat kepada remaja untuk mengoptimalkan perkembangan mereka. “Dengan dukungan dari Philips Foundation dan kerja sama dengan Yayasan Jantung Indonesia, kami ingin mendidik remaja tentang kesehatan jantung, dan memperkenalkan pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi yang sehat melalui langkah-langkah sederhana, seperti menyiapkan sarapan yang sehat. Kami juga melakukan pelatihan bantuan hidup dasar untuk melatih peserta agar mampu memberikan pertolongan darurat saat dibutuhkan,” ujar Pim Preesman, Presiden Direktur Philips Indonesia.

Dilaksanakan selama jam sekolah, program “Heart at School” diawali dengan pemeriksaan kesehatan dasar yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah. Rata-rata siswa/i dalam kondisi sehat dan antusias mengikuti senam aerobik Hip Heart yang dipandu oleh instruktur dari YJI.

Usai latihan, pakar kesehatan jantung memberikan presentasi tentang kesehatan jantung, serta risiko penyakit kardiovaskular pada sesi Heart Talk, dilanjutkan dengan sesi ‘Keren tanpa Rokok’ yang menyoroti bahaya merokok.

“Kami senang dapat bermitra dengan Philips Foundation dan Philips Indonesia dalam mengimplementasikan program ‘Heart at School’ secara efektif hingga selesai. Kami berharap, para siswa yang mengikuti program ini dapat menjadi agen perubahan di sekolahnya, lebih sadar akan pentingnya merawat diri sendiri melalui gaya hidup sehat, dan tentunya untuk jantung yang lebih sehat,” ungkap Mela Sabina, Head of Communications & Promotive Yayasan Jantung Indonesia.

Aktivitas lain dari program ini yang juga menarik adalah pelatihan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR), atau bantuan hidup dasar, dimana seluruh siswa/i belajar bagaimana melakukan CPR sebagai pertolongan pertama yang dapat menyelamatkan nyawa dalam keadaan darurat. Selain itu, ahli gizi Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes memberikan penjelasan singkat tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrisi saat melakukan aktivitas sehari-hari.

“Kolaborasi ini menyasar generasi muda, mengajari mereka tentang hubungan antara gaya hidup sehat, dan melatih mereka agar terhindar dari penyakit kardiovaskular. Kami berterima kasih kepada Yayasan Jantung Indonesia dan Philips Indonesia yang telah bekerja sama untuk memulai kesadaran ini di sekolah-sekolah di Jakarta,” kata Margot Cooijmans, Direktur Philips Foundation.

“Philips Foundation terus mengeksplorasi kegiatan yang dibutuhkan, yang dapat memberikan dampak yang lebih besar, dan mempromosikan akses ke perawatan jantung berkualitas bagi komunitas yang kurang terlayani di seluruh dunia.”

Enam sekolah yang mengikuti program ini adalah SMAN 4 Jakarta (2019), SMKN 8 (2020), dan 2022, SMKN 51, SMK Islam Said Naum, SMAN 7, dan SMK Kesehatan Global Cendikia Jakarta.

Baca Juga: Pilihan Lampu Pintar, Ada Philips Wi-Fi LED 9W RGB dan Bardi Smart LED 9W RGB

Tentang Philips Foundation

Philips Foundation adalah organisasi nirlaba terdaftar yang didirikan pada tahun 2014 – dengan misi untuk menyediakan akses ke layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat yang kurang terlayani di seluruh dunia. Dengan memanfaatkan kemampuan Philips dan menggabungkannya dengan pengalaman dan keahlian organisasi non-pemerintah dan perusahaan lain yang berfokus pada masyarakat dan berbasis dampak, Philips Foundation membantu menciptakan jalur inovatif untuk membuka layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat yang paling membutuhkan. Dengan juga bermitra dengan wirausahawan sosial inovatif yang berakar pada ekosistem lokal, Philips Foundation bertujuan untuk meningkatkan akses ke perawatan kesehatan bagi 100 juta orang per tahun pada tahun 2030.

Tentang Royal Philips

Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA) adalah perusahaan teknologi kesehatan terkemuka yang berfokus pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta memungkinkan hasil yang lebih baik di seluruh rangkaian kesehatan – mulai dari hidup sehat dan pencegahan, hingga diagnosis, pengobatan, dan perawatan di rumah. Philips memanfaatkan teknologi canggih dan wawasan klinis dan konsumen yang mendalam untuk memberikan solusi terintegrasi. Berkantor pusat di Belanda, perusahaan ini adalah pemimpin dalam pencitraan diagnostik, terapi dengan panduan gambar, pemantauan pasien dan informatika kesehatan, serta dalam kesehatan konsumen dan perawatan di rumah. Philips menghasilkan penjualan 2021 sebesar EUR 17,2 miliar dan mempekerjakan sekitar 79.000 karyawan dengan penjualan dan layanan di lebih dari 100 negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti