JAKARTA. PT Philips Indonesia makin gencar mengincar pasar lampu di segmen korporasi. Perusahaan itu menggandeng PT Eco Energi Persada (EEP) untuk mengembangkan sistem penerangan hemat energi. Nantinya, sistem penerangan ini akan membidik target pasar antara lain pengelola gedung, fasilitas publik dan berbagai sektor industri. Proyek pertama (pilot project) dari kerjasama dua perusahaan itu adalah membangun sistem penerangan yang hemat energi untuk halte Trans Jakarta. Managing Director PT Eco Energi Persada, Bernardus Djonoputro menuturkan, dalam proyek kerjasama ini, perusahaan itu menyediakan sistem energi berbasis tenaga surya. Sedangkan PT Philips Indonesia akan memasok lampu LED (Light Emitting Diode) alias lampu hemat energi. Dengan teknologi ini, Bernardus mengklaim, penggunaan energi untuk pencahayaan bisa ditekan hingga 80%. Dengan penghematan ini, ia meyakini sistem penerangan ini bakal menarik minat calon konsumen. "Potensinya cukup besar seiring dengan meningkatnya biaya energi," jelasnya, Senin (2/9).
Philips Kembangkan Sistem Hemat Energi
JAKARTA. PT Philips Indonesia makin gencar mengincar pasar lampu di segmen korporasi. Perusahaan itu menggandeng PT Eco Energi Persada (EEP) untuk mengembangkan sistem penerangan hemat energi. Nantinya, sistem penerangan ini akan membidik target pasar antara lain pengelola gedung, fasilitas publik dan berbagai sektor industri. Proyek pertama (pilot project) dari kerjasama dua perusahaan itu adalah membangun sistem penerangan yang hemat energi untuk halte Trans Jakarta. Managing Director PT Eco Energi Persada, Bernardus Djonoputro menuturkan, dalam proyek kerjasama ini, perusahaan itu menyediakan sistem energi berbasis tenaga surya. Sedangkan PT Philips Indonesia akan memasok lampu LED (Light Emitting Diode) alias lampu hemat energi. Dengan teknologi ini, Bernardus mengklaim, penggunaan energi untuk pencahayaan bisa ditekan hingga 80%. Dengan penghematan ini, ia meyakini sistem penerangan ini bakal menarik minat calon konsumen. "Potensinya cukup besar seiring dengan meningkatnya biaya energi," jelasnya, Senin (2/9).