PHR Regional 1 Sumatera Kelola Sumur Idle Batch 2



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Sumatera Subholding Upstream Pertamina melanjutkan kerja sama dengan Pemerintah untuk program Kerja Sama Bisnis Pengelolaan Sumur Idle di Wilayah Kerja (WK) PHR Regional 1 Sumatera.

Selain mendukung program pemerintah untuk pencapaian 1 juta barel minyak per hari (BOPD) pada tahun 2030, program ini juga hadir sebagai perlindungan dan pengamanan aset negara dalam optimalisasi potensi cadangan minyak yang tersisa.

Baca Juga: ReforMiner: Industri Migas Tetap Jadi Pilar Utama Ketahanan Energi hingga 2050


PHR Regional 1 Sumatera telah melakukan kerja sama ini sejak tahun 2023. Batch-1 dilakukan penandatanganan dengan 2 Mitra yakni PT Usaha Soemoer Toea dan PT Putra Etam Lestari, untuk total 20 Sumur di Struktur Kampung Minyak, Struktur Banjarsari dan Struktur Arahan, berada di Pertamina EP (PEP) Limau Field, Zona 4.

Pada Batch-2, penandatanganan berlangsung pada akhir tahun 2023 dengan 6 Mitra yakni PT Aro Energi Indonesia, PT Athari Jala Megasindo, PT Indo Petro Nusantara, PT Luas Birus Utama, PT Mora Jaya Persada, dan PT Proteknik Utama untuk 55 Sumur, yang tersebar di berbagai struktur.

Beberapa di antaranya adalah Struktur Ukui yang berada di PEP Lirik Field, Zona 1, Struktur Tempino, Struktur Kenali Asam, Struktur Bungin Batu, yang berada di PEP Jambi Field Zona 1.

Baca Juga: Genjot Produksi Minyak, Pertamina Hulu Rokan (PHR) Optimalkan Transformasi Digital

Selanjutnya, Struktur Sungai Lilin, Struktur North Kluang, yang berada di PEP Ramba Field, Zona 4. Struktur Kampung Minyak, Struktur Tanjung Lontar, yang berada di PEP Limau Field, Zona 4 dan Struktur Sukaraja, Struktur Mambang Sebasa, yang berada di PEP Pendopo Field, Zona 4. Kini, sudah masuk pada Batch-2 lanjutan, yang merupakan pengajuan peminatan dari Batch-2 sebelumnya.

Pada Batch-2 Lanjutan ini dilakukan penandatanganan perjanjian dengan 3 Mitra yakni PT Bukitapit Bumi Persada, PT Jaya Barokah Energi dan PT Jimmulya Papua Energi. Kesempatan ini mencakup pengelolaan untuk total 28 Sumur, yang terdiri dari Struktur Kampung Minyak yang berada di PEP Limau Field, Zona 4 dan Struktur Sungai Lilin yang berada di PEP Ramba Field.

VP Production & Operation PHR Regional 1 Sumatera, Heru Irianto, menyampaikan bahwa program ini merupakan upaya dari PHR Regional 1 Sumatera sebagai inovator dalam mengawali pelaksanaan program reaktivasi Idle Well yang telah didiskusikan lebih lanjut bersama kementerian ESDM dan SKK Migas.

Baca Juga: Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Capai 1,04 Juta BOEPD di Kuartal III 2024

"Jadi, jumlah Sumur yang telah dikerjasamakan dari Batch 1 hingga Batch 2 Lanjutan ini ada sebanyak 103 Sumur, yang dimana Sumur yang telah dikerjasamakan pada Batch 1 sebanyak 20 Sumur, pada Batch 2 sebanyak 55 Sumur dan Batch 2 Lanjutan sebanyak 28 Sumur," kata Heru dalam keterangan resmi, Senin (18/11).

Heru berharap semoga kerja sama ini memberikan keuntungan yang lebih baik untuk pihak Pemerintah, Pertamina maupun Mitra.

Subkoordinator Penyiapan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional, Firdaus Wajdi, mengungkapkan, reaktivasi Idle Well ini adalah sebagai salah satu langkah dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang telah menyatakan pentingnya reaktivasi sumur-sumur yang tidak beroperasi untuk mendongkrak produksi migas domestik.

Baca Juga: PHR Gunakan Teknologi I-WISE Tingkatkan Produksi Minyak Blok Rokan

“Salah satu inisiatif yang sering dijalankan oleh pemerintah adalah memberikan insentif bagi perusahaan migas untuk mengaktifkan kembali sumur-sumur yang tidak produktif, baik melalui program-program efisiensi maupun teknologi baru yang dapat meningkatkan tingkat keberhasilan reaktivasi,” ungkap Firdaus.

Untuk diketahui, program reaktivasi Sumur Idle ini merupakan bagian dari rencana strategis Pemerintah dalam program peningkatan produksi jangka pendek-menengah (2022-2025), juga sebagai perlindungan dan pengamanan aset negara, serta optimalisasi potensi cadangan minyak yang tersisa. Pelaksanaan program penandatanganan perjanjian Batch-3 akan dilaksanakan secara parallel bersamaan dengan ketetapan Menteri terkait reaktivasi Sumur Idle

Selanjutnya: Ombudsman RI: Kerugian Buruknya Tata Kelola Sawit Indonesia Capai Rp 279,1 Triliun

Menarik Dibaca: Sukuk Tabungan ST013 Tawarkan Kupon 6,4%-6,5%, Bisa Dibeli hingga 8 Desember 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto