PHRI: Bisnis hotel terganggu akibat kebakaran hutan



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Dampak kebaran hutan membuat bisnis perhotelan terimbas. Perhimputan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai ada dua faktor penyebabnya yakni akses dan isu kesehatan. Maulana Yusran, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi PHRI menyebutkan dampaknya pada penurunan okupansi, khususnya di daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan dan daerah yang terdampak dari asap itu sendiri. "Paling parah Riau, karena asapnya saja sudah sampai Malaysia," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (18/9).

Baca Juga: PHRI harapkan perpres badan otorita pariwisata Wakatobi segera keluar Ia melanjutkan akibat kebakaran hutan dan asap bisnis perhotelan terkendala dari transportasi udara yang mulai melakukan pembatalan penerbangan. Selain itu, pilihan dari para pelancong sendiri akibat faktor kesehatan. "Selain mengenai kesehatan, apa yang mau dinikmati dari para wisatawan itu sendiri," tambahnya. Maulana mencontohkan, Riau menjadi lokasi yang paling terdampak parah bisnis hotelnya. Adapun tingkat okupansi di daerah tersebut turun 100%. Sementara, Kontan.co.id juga sudah menghubungi pengurus PHRI Riau, tapi belum merespon hingga berita ini diturunkan.

Baca Juga: SDM jadi tantangan mengembangkan pariwisata Danau Toba Sedangkan, dari Ketua PHRI Kalimantan Selatan (Kalsel), Rosally Gunawan menyebutkan hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan kendala bisnis hotel dari anggotanya. "Sejauh ini belum ada laporan," ujarnya. Walaupun begitu, ia mengakui bisnis hotel tiap anggotanya masih ditopang dari kegiatan daerah itu sendiri baik dari pemerintah daerah maupun acara-acara yang dilakukan masyarakat Kalsel sendiri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini