KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, menilai evaluasi Kementerian Perhubungan untuk menaikan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat, tidak terlalu tepat dan membuat kaget masyarakat. Menurutnya, pemerintah seharusnya mengatur dominasi pelaku bisnis penerbangan yang membatasi pilihan masyarakat bergerak ke luar pulau atau luar negeri. Hal ini, menurut Maulana, berimbas pada keputusan masyarakat untuk bepergian menggunakan pesawat. "Sebenarnya, kenaikan ini oke saja jika ada persaingan yang sehat. Tetapi saat ini, bisnis penerbangan hanya didominasi oleh dua grup besar. Jadi pricing pesawat seakan berkiblat pada dua grup ini. Ini tidak sehat, seharusnya yang diperhatikan pemerintah adalah membatasi dominasi seperti ini," jelas Maulana kepada Kontan, Selasa (7/5).
PHRI: Evaluasi tarif batas atas tiket pesawat belum tepat
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, menilai evaluasi Kementerian Perhubungan untuk menaikan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat, tidak terlalu tepat dan membuat kaget masyarakat. Menurutnya, pemerintah seharusnya mengatur dominasi pelaku bisnis penerbangan yang membatasi pilihan masyarakat bergerak ke luar pulau atau luar negeri. Hal ini, menurut Maulana, berimbas pada keputusan masyarakat untuk bepergian menggunakan pesawat. "Sebenarnya, kenaikan ini oke saja jika ada persaingan yang sehat. Tetapi saat ini, bisnis penerbangan hanya didominasi oleh dua grup besar. Jadi pricing pesawat seakan berkiblat pada dua grup ini. Ini tidak sehat, seharusnya yang diperhatikan pemerintah adalah membatasi dominasi seperti ini," jelas Maulana kepada Kontan, Selasa (7/5).