KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan pihaknya saat ini tidak aktif mengkoordinir hotel yang bekerjasama dengan rumah sakit yang menawarkan layanan isolasi mandiri atau tempat karantina berbayar. Sekjen PHRI, Maulana Yusran menyebutkan, tahun lalu bekerjasama dengan pemerintah menyediakan sekitar 4.000 kamar karantina untuk pasien COVID-19 tanpa gejala atau bergejala ringan di daerah Jakarta secara gratis. Dalam kerjasama ini, Pemerintah mengganti biaya keterisian kamar yang dipakai penderita COVID-19. "Khusus untuk yang berbayar, PHRI tidak terlalu mengkoordinir. Saat bekerjasama dengan Pemerintah dan tidak berbayar, kami berikan pengumuman atau daftar hotel apa saja yang sediakan tempat isolasi mandiri untuk penderita COVID-19 bergejala ringan," tuturnya saat dihubungi Kontan, Jumat (15/1).
PHRI menyebut penyediaan kamar karantina untuk pasien OTG di hotel penuh tantangan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan pihaknya saat ini tidak aktif mengkoordinir hotel yang bekerjasama dengan rumah sakit yang menawarkan layanan isolasi mandiri atau tempat karantina berbayar. Sekjen PHRI, Maulana Yusran menyebutkan, tahun lalu bekerjasama dengan pemerintah menyediakan sekitar 4.000 kamar karantina untuk pasien COVID-19 tanpa gejala atau bergejala ringan di daerah Jakarta secara gratis. Dalam kerjasama ini, Pemerintah mengganti biaya keterisian kamar yang dipakai penderita COVID-19. "Khusus untuk yang berbayar, PHRI tidak terlalu mengkoordinir. Saat bekerjasama dengan Pemerintah dan tidak berbayar, kami berikan pengumuman atau daftar hotel apa saja yang sediakan tempat isolasi mandiri untuk penderita COVID-19 bergejala ringan," tuturnya saat dihubungi Kontan, Jumat (15/1).