PHRI: Okupansi Hotel Meningkat 20% Jelang Tahun Baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang tahun baru, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan telah terjadi peningkatan okupansi hotel sekitar 10% - 20% pada daerah yang memiliki destinasi wisata.

Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran mengatakan, sampai saat ini sudah terjadi peningkatan okupansi hotel sekitar 10% - 20%, khususnya untuk daerah yang memiliki destinasi wisata.

"Peningkatan sudah mulai terjadi pada 15 Desember 2023 karena bertepatan dengan liburan sekolah pada pertengahan bulan," kata Yusran saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (27/12).


"Tanggal 24 kemarin terjadi juga peningkatan pada libur Natal," tambahnya.

Yusran menuturkan, puncak peningkatan okupansi hotel akan terjadi pada pergantian tahun. Daerah dengan peningkatan hotel yang cukup tinggi terjadi di Bali, Yogyakarta, Solo, Bandung, dan daerah-daerah lain yang memiliki destinasi wisata.

Baca Juga: Momentum Nataru Bawa Angin Segar pada Sektor Ritel, Transportasi dan Perhotelan

Ia menjelaskan, pelaku hotel tentunya akan menawarkan paket pergantian akhir tahun seperti acara khusus untuk pergantian tahun di mana hal tersebut merupakan daya tarik yang umum dilakukan oleh pengusaha.

"Kami berharap penutupan tahun ini dengan serangkaian liburan, angka okupansi hotel meningkatkan secara signifikan," ungkap Yusran.

Sebelumnya, PHRI Jabar menargetkan okupansi hotel mencapai 85% pada momen pergantian tahun. Tersedianya transportasi publik seperti Kereta Cepat Whoosh menjadi salah satu penopang wisawatan yang berkunjung ke Jawa Barat, terutama Bandung.

Sekadar informasi, Colliers Indonesia melihat kinerja perhotelan dan kondisi pariwisata mulai mengalami pertumbuhan, baik dari angka turis domestik maupun turis mancanegara yang meningkat stabil.

Selain itu, Hotel Portfolio Strategy & Asset Management Professional, Ross Wodds dalam akun LinkedIn memperkirakan peningkatan okupansi di sektor hotel bintang 5 sebesar 19,4% dari tahun 2022, sehingga di tahun 2023 okupansinya bisa mencapai 57,3%.

Adanya peningkatan tingkat okupansi ini menunjukkan pemulihan luar biasa dari masa-masa sulit yang dihadapi sektor perhotelan semasa pandemi berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari