KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan bahwa kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% dan juga instruksi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk lakukan efisiensi anggaran perjalanan dinas, menjadi tantangan yang berat dihadapi industri hotel dan restoran. Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani menuturkan bahwa industri hotel dan restoran lakukan antisipasi dengan lakukan efisiensi dan penghematan anggaran. "Akan sulit menghadapi hal tersebut, tentunya kami lakukan mode survival alias mengelola pengeluaran. Selain PPN 12%, kemampuan daya beli yang menurun, hingga pemotongan anggaran tersebut sangat berat dihadapi," ujar Hariyadi dalam konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (19/11).
PHRI sebut Industri Hotel dan Restoran Bakal Hadapi Tantangan Berat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan bahwa kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% dan juga instruksi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk lakukan efisiensi anggaran perjalanan dinas, menjadi tantangan yang berat dihadapi industri hotel dan restoran. Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani menuturkan bahwa industri hotel dan restoran lakukan antisipasi dengan lakukan efisiensi dan penghematan anggaran. "Akan sulit menghadapi hal tersebut, tentunya kami lakukan mode survival alias mengelola pengeluaran. Selain PPN 12%, kemampuan daya beli yang menurun, hingga pemotongan anggaran tersebut sangat berat dihadapi," ujar Hariyadi dalam konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (19/11).
TAG: