KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bencana tsunami yang menghantam Selat Sunda mengakibatkan 500 kamar hotel ditutup. Untuk pemulihan kembali, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memproyeksikan butuh waktu 2 bulan. Ashok Kumar, Ketua Harian PHRI Banten menyebutkan bahwa pemulihan bisnis hotel perhotelan di Banten bisa dilakukan dengan cepat. "Bisa 2 bulan saja," tuturnya kepada kontan.co.id Kamis (26/12). Ia menjelaskan kembali bisa dilakukan dalam waktu singkat dengan cara bantuan dari pemerintah baik pusat maupun daerah dengan melakukan rapat-rapat rutin di hotel daerah Banten. Menurutnya dengan begitu dapat semakin meyakinkan masyarakat dan investor bahwa keadaan di Banten semakin membaik. Selain itu, ia juga telah menghimbau kepada seluruh anggotanya untuk memberikan pelayanan terbaik dan terus memperbaharui informasi kepada tamu hotelnya sehingga para tamu sendiri yang memutuskan. Oleh sebab itu, ia optimis dengan rapat rutin yang dilakukan oleh pemerintahan pemulihan dapat dilakukan cepat yang mana kondisi Banten pasca tsunami tidak porak-poranda seperti yang terjadi di Palu. Untuk pemulihan sendiri ia bilang dapat dilakukan dengan cepat juga asalkan pemerintah memiliki sikap yang tegas. "Seperti bencana di Gunung Agung, pemerintah daerah merespon dengan menutup area disekitar lokasi supaya tidak bisa dimasuki. Kami juga harapkan demikian di sini," tuturnya. Menurutnya saat ini pemerintah masih tarik ulur terkait kebijakan apakah sekitar lokasi kejadian dapat dimasuki atau tidak. Karenanya, hal tersebut disebutnya menjadi tantangan saat ini. Sedangkan untuk nilai kerusakan dari 500 kamar yang tutup tersebut, Ashok memproyeksikannya sebesar Rp 180 mililar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PHRI sebut kerugian tsunami bisa mencapai Rp 180 miliar
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bencana tsunami yang menghantam Selat Sunda mengakibatkan 500 kamar hotel ditutup. Untuk pemulihan kembali, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memproyeksikan butuh waktu 2 bulan. Ashok Kumar, Ketua Harian PHRI Banten menyebutkan bahwa pemulihan bisnis hotel perhotelan di Banten bisa dilakukan dengan cepat. "Bisa 2 bulan saja," tuturnya kepada kontan.co.id Kamis (26/12). Ia menjelaskan kembali bisa dilakukan dalam waktu singkat dengan cara bantuan dari pemerintah baik pusat maupun daerah dengan melakukan rapat-rapat rutin di hotel daerah Banten. Menurutnya dengan begitu dapat semakin meyakinkan masyarakat dan investor bahwa keadaan di Banten semakin membaik. Selain itu, ia juga telah menghimbau kepada seluruh anggotanya untuk memberikan pelayanan terbaik dan terus memperbaharui informasi kepada tamu hotelnya sehingga para tamu sendiri yang memutuskan. Oleh sebab itu, ia optimis dengan rapat rutin yang dilakukan oleh pemerintahan pemulihan dapat dilakukan cepat yang mana kondisi Banten pasca tsunami tidak porak-poranda seperti yang terjadi di Palu. Untuk pemulihan sendiri ia bilang dapat dilakukan dengan cepat juga asalkan pemerintah memiliki sikap yang tegas. "Seperti bencana di Gunung Agung, pemerintah daerah merespon dengan menutup area disekitar lokasi supaya tidak bisa dimasuki. Kami juga harapkan demikian di sini," tuturnya. Menurutnya saat ini pemerintah masih tarik ulur terkait kebijakan apakah sekitar lokasi kejadian dapat dimasuki atau tidak. Karenanya, hal tersebut disebutnya menjadi tantangan saat ini. Sedangkan untuk nilai kerusakan dari 500 kamar yang tutup tersebut, Ashok memproyeksikannya sebesar Rp 180 mililar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News