JAKARTA. Tak kuat menghadapi persaingan, dua merek motor diduga menghentikan penjualan di dalam negeri. Keduanya adalah motor yang mengusung merek Kymco dan Piaggio. Dugaan ini lantaran Agen TunggalPemegang Merek (ATPM) kedua motor ini sejak lama tak memberikan laporan penjualannya kepada Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI). Selaku asosiasi yang menaungi industri sepeda motor di Indonesia. Kymco ditengarai mulai menghentikan penjualan sejak November 2008. Data terakhir, total penjualan Kymco pada 2008 tercatat 510 unit. Sementara penjualan Piaggio mulai terhenti sejak Juli 2008. Dengan total penjualan pada 2008 sekitar 60 unit.Ketua AISI Gunadi Sindhuwinata mengungkapkan, kedua merek motor ini sudah tidak mengirimkan data penjualan ke AISI. Selain itu, khusus Kymco diketahui tak lagi membayar iuran kepada AISI.Nah, dari bukti-bukti ini, AISI menduga Kymco dan Piaggio menghentikan penjualannya.“Tapi saya tidak mengetahui secara pasti alasan dua merek tersebut. Dan saya tidak berkompeten untuk menjawab pertanyaan ini,” kata Gunadi, Selasa(1/8).
Piaggio dan Kymco Hentikan Penjualan?
JAKARTA. Tak kuat menghadapi persaingan, dua merek motor diduga menghentikan penjualan di dalam negeri. Keduanya adalah motor yang mengusung merek Kymco dan Piaggio. Dugaan ini lantaran Agen TunggalPemegang Merek (ATPM) kedua motor ini sejak lama tak memberikan laporan penjualannya kepada Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI). Selaku asosiasi yang menaungi industri sepeda motor di Indonesia. Kymco ditengarai mulai menghentikan penjualan sejak November 2008. Data terakhir, total penjualan Kymco pada 2008 tercatat 510 unit. Sementara penjualan Piaggio mulai terhenti sejak Juli 2008. Dengan total penjualan pada 2008 sekitar 60 unit.Ketua AISI Gunadi Sindhuwinata mengungkapkan, kedua merek motor ini sudah tidak mengirimkan data penjualan ke AISI. Selain itu, khusus Kymco diketahui tak lagi membayar iuran kepada AISI.Nah, dari bukti-bukti ini, AISI menduga Kymco dan Piaggio menghentikan penjualannya.“Tapi saya tidak mengetahui secara pasti alasan dua merek tersebut. Dan saya tidak berkompeten untuk menjawab pertanyaan ini,” kata Gunadi, Selasa(1/8).