Piala Dunia menggenjot penjualan bir AB InBev



LEUVEN. Anheuser-Busch InBev NV tahun ini kembali mengandalkan penjualan bir di Amerika Serikat dan Brasil. Potensi penjualan AB InBev di kedua negara itu berpotensi meningkat, setelah tahun lalu menyusut.

Di pasar AS, manajemen AB InBev berharap, permintaan bir terdorong oleh pertumbuhan ekonomi di negara ini. Pada akhir tahun lalu, Bank Sentral AS (The Fed) mulai memangkas stimulus moneter. Ini menandakan perekonomian AS terus bertumbuh.

Produsen bir terbesar di dunia ini juga akan mengandalkan pertumbuhan penjualan dari pasar Brasil. Salah satu pemicunya adalah ajang sepakbola terbesar dunia, yakni Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Brasil, mulai Juni hingga Juli tahun ini.


Pada kuartal keempat 2013, AB InBev mencatatkan EBITDA  senilai US$ 5,2 miliar. Jumlah ini melampaui nilai tengah estimasi 11 analis yang disurvei Bloomberg, yakni US$ 5 miliar. EBITDA di akhir 2013 merepresentasikan pertumbuhan organik 13%, mengalahkan estimasi analis sebesar 10%. AB InBev meraup 80% keuntungan dari dua negara, yakni Brasil dan Kanada.

Volume penjualan bir AB InBev di Brasil pada tahun lalu menurun 4,3%. Dus, pangsa pasar produsen Budweiser, Stella Artois dan Brahma ini tergerus menjadi 67,9%. Chief Financial Officer AB InBev, Felipe Dutra, memproyeksikan perhelatan Piala Dunia 2014 akan menambah 1% hingga 2% volume penjualan bir di Brasil. AB InBev melalui produk Budweiser adalah salah satu sponsor ajang olahraga empat tahunan ini.

Brasil merupakan salah satu pasar penting bagi AB InBev. Brasil merupakan satu dari empat pasar utama AB InBev selain AS, China dan Meksiko. Pada tahun lalu, keempat negara tersebut menguasai hampir setengah pasar bir dunia. Adapun negara berkembang lainnya menyumbang 64% volume penjualan bir global.

Produsen bir berbasis di Leuven, Belgia, ini mengkompensasi penurunan penjualan pada tahun lalu dengan menaikkan harga jual produknya di pasar Brasil dan AS. Di saat yang sama, AB InBev memangkas biaya di sejumlah wilayah seperti Meksiko. Di negara ini, AB InBev membeli sisa saham Grupo Modelo SAB, produsen bir Corona, senilai US$ 20,1 miliar. AB InBev membidik pemangkasan biaya US$ 1 miliar dari Modelo pada tahun 2016. Kini, AB InBev menyatakan dana yang sudah dihemat mencapai US$ 460 juta.

Sepanjang tahun lalu, AB InBev mengantongi EBITDA senilai US$ 17,2 miliar, tumbuh 8,1%. Ini ditopang kenaikan harga jual dan penghematan di Meksiko. Adapun pendapatan organik tumbuh 3,3%, tapi volume penjualan bir AB InBev menyusut 2%.

Editor: Sandy Baskoro