KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) sedang memantau laporan reaksi alergi terhadap vaksinasi corona (Covid-19). CDC juga membuat rekomendasi tentang siapa saja yang tidak bisa mendapatkan vaksinansi corona lanjutan bila ada ada reaksi parah. Seperti dikutip Reuters, CDC menyebutkan, siapa pun yang memiliki reaksi parah terhadap vaksin corona seharusnya tidak mendapatkan dosis kedua. CDC mendefinisikan reaksi parah itu adalah mereka yang membutuhkan obat epinefrin atau perawatan di rumah sakit. Orang yang mengalami reaksi alergi parah terhadap bahan apa pun dalam vaksin corona harus menghindari formulasi vaksin yang mengandung bahan tersebut, kata CDC. Dua vaksin telah disetujui di Amerika Serikat di bawah otorisasi penggunaan darurat.
Picu alergi, mereka-mereka ini tidak bisa divaksin corona, siapa saja?
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) sedang memantau laporan reaksi alergi terhadap vaksinasi corona (Covid-19). CDC juga membuat rekomendasi tentang siapa saja yang tidak bisa mendapatkan vaksinansi corona lanjutan bila ada ada reaksi parah. Seperti dikutip Reuters, CDC menyebutkan, siapa pun yang memiliki reaksi parah terhadap vaksin corona seharusnya tidak mendapatkan dosis kedua. CDC mendefinisikan reaksi parah itu adalah mereka yang membutuhkan obat epinefrin atau perawatan di rumah sakit. Orang yang mengalami reaksi alergi parah terhadap bahan apa pun dalam vaksin corona harus menghindari formulasi vaksin yang mengandung bahan tersebut, kata CDC. Dua vaksin telah disetujui di Amerika Serikat di bawah otorisasi penggunaan darurat.