Pidato di Gedung Putih, Trump Klaim Prestasi di Tengah Anjloknya Kepuasan Publik



KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyoroti berbagai klaim keberhasilan pemerintahannya dalam pidato malam yang jarang digelar dari Gedung Putih, di tengah merosotnya tingkat kepuasan publik terhadap kinerjanya, khususnya di bidang ekonomi.

Dalam pidato yang disampaikan dari Diplomatic Reception Room Gedung Putih, Trump menyatakan dirinya mewarisi kondisi ekonomi yang buruk dari pemerintahan sebelumnya dan tengah berupaya memperbaikinya.

Baca Juga: Rupiah dan Dolar Taiwan Melemah Kamis (18/12) Pagi, Mata Uang Asia Tertekan Dolar AS


Ia kembali menyalahkan pendahulunya dari Partai Demokrat atas lonjakan harga konsumen yang masih membebani masyarakat.

“Sebelas bulan lalu, saya mewarisi kekacauan, dan saya sedang memperbaikinya,” kata Trump dalam pidatonya pada Rabu (17/12/2025).

Presiden dari Partai Republik itu mengklaim pemerintahannya telah mencatat kemajuan di berbagai sektor, mulai dari penurunan jumlah penyeberangan perbatasan ilegal hingga upaya menekan harga sejumlah barang.

Pidato tersebut menjadi kesempatan bagi Trump untuk merespons kekhawatiran publik terkait tingginya biaya hidup.

Meski selama ini kerap menyebut isu keterjangkauan sebagai “rekayasa Demokrat”, Trump mengakui harga-harga masih berada di level tinggi, sembari menegaskan penurunan harga sedang berlangsung.

Baca Juga: Isu Prospek AI Tekan Saham Teknologi, Nikkei Ambles ke Level Terendah 3 Pekan

“Saya sedang menurunkan harga-harga tersebut, dan menurunkannya dengan sangat cepat,” ujarnya.

Partai Republik kini bersiap menghadapi pemilu paruh waktu pada November tahun depan, dengan target mempertahankan kendali atas Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat.

Sementara itu, Partai Demokrat berupaya merebut kembali kekuasaan dengan mengangkat isu keterjangkauan ekonomi dan perbedaan kebijakan layanan kesehatan.

Inflasi tinggi selama masa jabatan mantan Presiden Joe Biden disebut menjadi salah satu faktor yang membantu Trump memenangkan pemilu tahun lalu atas mantan Wakil Presiden Kamala Harris.

Namun, kebijakan tarif yang diterapkan Trump sepanjang tahun ini justru memicu ketidakpastian ekonomi dan mendorong kenaikan harga, sehingga menyulitkan Trump seperti Biden sebelumnya untuk meyakinkan publik bahwa kondisi ekonomi berada dalam jalur yang sehat.

Baca Juga: Bursa Korsel Turun Kamis (18/12), Tertekan Kekhawatiran Valuasi AI dan Pelemahan Won

Survei terbaru Reuters/Ipsos yang dirilis Selasa menunjukkan hanya 33% warga dewasa AS yang menyetujui cara Trump menangani perekonomian.

Menjelang pidato tersebut, pemimpin mayoritas Demokrat di Senat, Chuck Schumer, menilai Trump gagal memenuhi janji kampanyenya.

“Ia berjanji akan menurunkan biaya hidup sejak hari pertama. Itu janji utamanya dan alasan utama ia memenangkan pemilu. Faktanya, biaya hidup justru terus naik,” kata Schumer dalam konferensi pers di Capitol Hill.

Selanjutnya: Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja

Menarik Dibaca: Rekomendasi HP Xiomi Tahan Air yang Wajib Dibeli Sebelum 2026, Cek di Sini