Pidato Draghi sulut euro



JAKARTA. Spekulasi pembelian obligasi oleh European Central Bank (ECB) membuat Euro perkasa terhadap beberapa valuta utama. Pairing EUR/USD, Kamis (6/9) pukul 17.05 WIB, senilai 1,2606, atau menguat 0,04% dari posisi hari sebelumnya, yakni 1,2601. Terhadap yen, Euro naik 0,1% menjadi 98,83 yen.

Kabar yang santer beredar di pasar, ECB tidak menetapkan batas nilai obligasi yang akan dibeli. Bank sentral zona euro juga tidak memasang nilai maksimal yang bisa dipinjam oleh pemerintah di negara zona euro.

Presiden ECB, Mario Draghi dikabarkan memiliki beberapa rencana untuk memulihkan kondisi Eropa, melalui pembelian obligasi itu.


Pasar finansial berharap pembelian obligasi ECB bisa meredakan gejolak krisis utang di zona euro. "Pasar akan merespons positif, jika ECB menindaklanjuti apa yang saat ini diharapkan oleh pasar," tutur Emma Lawson, Currency Strategist National Australia Bank Ltd.

Draghi, kemarin, berbicara dalam konferensi pers seusai acara ECB Governing Council di Frankfurt. Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan, dia bisa menerima rencana pembelian obligasi tersebut.

Kepala Analis Askap Futures, Suluh Wicaksono, mengatakan, rencana pembelian surat utang merupakan berita yang ditunggu investor. Menurut dia, peluang penguatan Euro terhadap beberapa mata uang masih sangat terbuka, hari ini. Terutama, euro terhadap dollar AS. "Kalau melihat respon pasar sejak kemarin malam, kemungkinan euro masih reli," ujar dia.

Bernd Berg, Currency Strategist di Credit Suisse Group AG memprediksi, jika Draghi memberi kejutan positif dalam pidatonya, euro akan menguat hingga 1,275 terhadap dollar AS.

Para analis yang dihubungi KONTAN juga sepakat penguatan Euro akan berlanjut, kecuali Draghi mengingkari janjinya. Tingkat pengangguran di Negeri Paman Sam yang terbilang tinggi, juga cenderung menguntungkan gerak euro terhadap dollar AS.

"Data pengangguran AS masih tinggi. Non-farm payroll terbaru kurang menggembirakan. Alhasil data yang akan dirilis nanti, bisa melemahkan dollar AS, sekaligus meniupkan sentimen positif terhadap euro," tandas Suluh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini