KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca hasil notulensi pertemuan pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau FOMC dirilis, Kamis (24/5), harga emas terdorong naik. Alhasil, harga berhasil kembali menembus level US$ 1.300 per ons troi di akhir pekan ini dan berpotensi menguat hingga awal pekan depan. Namun, analis Monex Investindo Faisyal, menilai, keberlanjutan dorongan terhadap harga emas ini masih sangat bergantung pada pernyataan Gubernur The Federal Reserves Jerome Powell malam ini waktu setempat. "Pidato Powell akan menerangkan seperti apa kebijakan suku bunga The Fed ke depan, apakah agresif seperti yang sudah diantisipasi pelaku pasar atau sebaliknya," ujar Faisyal, Jumat (26/5). Adapun, risalah FOMC kemarin menyiratkan The Fed cenderung akan bertahan pada kebijakannya menaikkan suku bunga secara bertahap. Nada dovish ini memberi ruang bagi emas untuk menguat di sisa pekan ini.
Pidato Powell menentukan arah emas pekan depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca hasil notulensi pertemuan pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau FOMC dirilis, Kamis (24/5), harga emas terdorong naik. Alhasil, harga berhasil kembali menembus level US$ 1.300 per ons troi di akhir pekan ini dan berpotensi menguat hingga awal pekan depan. Namun, analis Monex Investindo Faisyal, menilai, keberlanjutan dorongan terhadap harga emas ini masih sangat bergantung pada pernyataan Gubernur The Federal Reserves Jerome Powell malam ini waktu setempat. "Pidato Powell akan menerangkan seperti apa kebijakan suku bunga The Fed ke depan, apakah agresif seperti yang sudah diantisipasi pelaku pasar atau sebaliknya," ujar Faisyal, Jumat (26/5). Adapun, risalah FOMC kemarin menyiratkan The Fed cenderung akan bertahan pada kebijakannya menaikkan suku bunga secara bertahap. Nada dovish ini memberi ruang bagi emas untuk menguat di sisa pekan ini.