KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) (PII) terus mendukung peningkatan infrastruktur sektor air. Sebagai bagian dari dukungan itu, lembaga ini terlibat dalam rangkaian kegiatan World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar di Bali selama periode 18-25 Mei 2024. PII melalui IIGF Institute terlibat dalam berbagai forum diskusi yang membahas pentingnya dukungan pada infrastruktur sektor air, utamanya dalam aspek pembiayaan pada gelaran internasional tersebut. Direktur Utama PII, M. Wahid Sutopo berharap, forum yang digelar selama sepekan itu bisa memperkuat kolaborasi dalam penyediaan infrastruktur di sektor air, yakni pemangku kepentingan khususnya sektor swasta, Investor dan lenders internasional.
“Penyediaan infrastruktur air bersih merupakan bagian dari upaya untuk memitigasi dampak perubahan iklim berupa penurunan permukaan tanah akibat penggunaan air tanah secara masif, yang saat ini terasa di beberapa kota besar di Indonesia. Selain itu, dengan pembangunan sektor air dapat meningkatkan sanitasi dan kesehatan masyarakat,” kata Sutopo dalam keterangan resminya, Minggu (26/5).
Baca Juga: Pendapatan Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Tembus Rp 1,3 Triliun di 2023 Salah satu forum yang diikuti oleh PII adalah diskusi bertajuk
Making the green investment case for innovation to achieve water resilience and improved governance. Dalam forum itu, Sutopo memaparkan peran signifikan PII dalam mempercepat dan memperkuat proyek infrastruktur air di Indonesia, Dia mengatakan, PII telah memberikan dukungan penjaminan terhadap pembiayaan 6 proyek air dengan totak kapasitas 15.580 liter per detik, yaitu SPAM Umbulan, SPAM Jatiluhur, SPAM Karian Serpong, SPAM Bandar Lampung, SPAM Semarang Barat, serta SPAM Pekanbaru. Proyek-proyek tersebut dibiayai melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dengan total investasi Rp 7,87 triliun dengan. Keenam air dari enam proyek-proyek itu telah dialirkan pada sekitar 5 juta masyarakat Indonesia. Menurutnya, perencanaan strategis, stakeholder engagement, strukturisasi pembiayaan, serta operasional yang baik merupakan faktor-faktor penting dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan proyek sektor air melalui skema KPBU sebagai salah satu bentuk Creative Financing dalam pembangunan infrastruktur. PII juga berpartisipasi sebagai panelis dalam forum diskusi dengan topik “
Revisiting of international water financing architecture with emphasis on transparency, accountability, fairness & equity” dan mengisi forum diskusi bertajuk “
Special schemes and incentives promoting green finance”.
Baca Juga: Mendukung Infrastruktur Berkelanjutan: Peran DJPPR Kemenkeu dalam Pembiayaan Kreatif Direktur Bisnis PII Andre Permana menyampaikan berbagai elemen kritikal pada pembiayaan untuk sektor air khususnya melalui skema KPBU. Ia bilang, mempelajari proyek di sektor air sebelumnya, memperhitungkan alokasi risiko yang seimbang di antara para pihak, serta komitmen dan kapasitas dari pemerintah atau badan otoritas menjadi sangat penting untuk keberhasilan proyek infrastruktur sektor air yang berkelanjutan. Pada forum itu, PII juga menjajaki kolaborasi dengan Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia melalui kegiatan French Business Delegation Forum di French Pavilion, di dalam area Country Pavilion WWF 2024, Bali Nusa Dua Convention Center. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk