Pijakan belum kuat, IHSG rawan koreksi



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa hari terakhir cenderung bergerak sideways. Sehari sebelumnya indeks mengalami penguatan tipis, tapi hari berikutnya mengalami penurunan yang tipis pula.

Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko menjelaskan, pergerakan seperti itu tampaknya dipengaruhi oleh dua sentimen yang sama kuat. Pertama, adalah sentimen negatif dari potensi defisit di APBN 2015 sebesar Rp 200 trilliun bila harga BBM tidak segara dinaikkan dalam tiga bulan ke depan. Kedua, soal aksi beli window dressing para fund manager.

Pelaku pasar harap memperhatikan level support 5.095 dan resistance 5.156. "Hal ini diperlukan guna mengetahui pergerakan IHSG selanjutnya apakah ke 5.065 atau ke price gap atas di 5.180- 5.195," imbuh Yuganur, (1/10).


Dia memprediksi, IHSG hari ini akan bergerak pada rentang support 5.095-5.065 dan resistance 5.156-5.195. Cermati saham WIKA, BMRI, ADHI, dan ENRG.

Sementara, analis BNI Securities Andri Zakarias Siregar memprediksi, dari sisi teknikal IHSG masih memiliki peluang untuk rebound. Sebab, trend jangka pendek IHSG masih bullish selama indeks berada di atas level 5.133.

Kendati demikian, peluang koreksi lanjutan juga sama besarnya dengan perkiraan technical rebound tersebut. IHSG masih belum memiliki pijakan kuat dan masih rawan koreksi selama IHSG belum memenuhi target 5.174-5.203

"Jadi, untuk hari ini, IHSG diprediksi akan bergerak pada rentang 5.100-5.175," pungkas Andri. Dia merekomendasikan saham BMRI, TLKM, LSIP, UNTR, AKRA, dan APLN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie