SURABAYA. Belasan tahun berdagang perlengkapan muslim dan pernak-pernik ibadah menjadi pengalaman berharga bagi para pedagang di Gang Pasar Bong, Surabaya. Misalnya, mereka semakin pandai memilih pasokan barang yang berkualitas bagus namun harganya terjangkau.Pemilik Toko Azzahra, Abdul Cholik berbagi tips memilih produk pakaian seperti sarung, mukena, dan jilbab yang berkualitas bagus. Menurutnya, salah satu ukuran kualitas, selain bahan juga kualitas jahitannya. “Seperti sarung dan mukena, bahannya tipis. Jadi kualitas sambungan benang harus kuat. Coba tarik-tarik di bagian benang jahitan. Kalau kualitas jelek, biasanya jadi berkerut," papar pria yang akrab disapa Cholik ini. Mereka juga belajar dari para pembeli, misalnya soal selera. Misalnya, jika pembeli seorang reseller, maka ia akan memilih variasi warna yang bermacam-macam atau juga model yang lebih bervariasi. Menurut pengalaman Cholik, banyak pelangannya yang memboyong satu model yang terdiri dari beraneka warna. Cholik bilang, umumnya ibu-ibu cenderung menyambangi toko-toko yang memajang banyak varian model maupun juga warna untuk setiap jenis produk. Pedagang lainnya, Husen Mustofa mengamini. Bahkan, ia bilang, karena itu pulalah, para pedagang berupaya memajang warna selengkap mungkin di tokonya. "Ini termasuk salah satu strategi memenangkan persaingan," ungkap pemilik toko Makkah Madinah ini.Strategi lain, kata Husen, dengan berupaya menjual semurah mungkin. Makanya, para pedagang di Pasar Bong tidak bisa mengambil marjin besar dari setiap produk yang terjual. "Karakteristik pembeli di sini mayoritas ibu-ibu yang biasanya sudah tahu harga di pasar. Walaupun kami sudah pasang harga murah, tapi tetap ditawar," bebernya.Makanya, kata Cholik, kalau harga yang ditawar pembeli masih bisa menutupi modal dan untung 5%, mereka tak segan melepasnya kepada pembeli.Nah, bagi Anda yang berminat menjajal bisnis seperti pedagang di Pasar Bong, Husen berbagi tips pula. Katanya, calon pedagang harus cermat mencari stok barang dagangan lewat distributor atau pedagang grosir langsung, untuk mendapatkan harga murah dan stok berkelanjutan.Namun, ia mencatat, butuh modal cukup besar untuk merintis usaha ini. Minimal puluhan juta rupiah untuk dapat menyiapkan stok barang dagangan di satu kios. "Tapi, jangan khawatir. Modal pasti bisa kembali, karena prospek usaha ini sangat bagus," klaimnya.Permintaan aneka busana muslim dan pernik pelengkap selalu ada. Selain termasuk kebutuhan sandang, mayoritas warga Indonesia penganut Muslim, menjadi pasar yang besar untuk bisnis ini. “Apalagi, banyak hari keagamaan Muslim. Penjualan melejit saat Idul Fitri dan lebaran Haji. Tapi, memang pedagang harus mengikuti perkembangan tren fesyen,” imbuh Husen.Supaya arus keluar dan masuk uang lancar, pedagang harus menggenjot penjualan. Maka, faktor mengambil keuntungan besar harus di nomor duakan. Untungnya, risiko bisnis ini tidak serentan usaha kuliner, karena produk tidak basi. (Selesai)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pikat pembeli, pajang aneka warna cantik (3)
SURABAYA. Belasan tahun berdagang perlengkapan muslim dan pernak-pernik ibadah menjadi pengalaman berharga bagi para pedagang di Gang Pasar Bong, Surabaya. Misalnya, mereka semakin pandai memilih pasokan barang yang berkualitas bagus namun harganya terjangkau.Pemilik Toko Azzahra, Abdul Cholik berbagi tips memilih produk pakaian seperti sarung, mukena, dan jilbab yang berkualitas bagus. Menurutnya, salah satu ukuran kualitas, selain bahan juga kualitas jahitannya. “Seperti sarung dan mukena, bahannya tipis. Jadi kualitas sambungan benang harus kuat. Coba tarik-tarik di bagian benang jahitan. Kalau kualitas jelek, biasanya jadi berkerut," papar pria yang akrab disapa Cholik ini. Mereka juga belajar dari para pembeli, misalnya soal selera. Misalnya, jika pembeli seorang reseller, maka ia akan memilih variasi warna yang bermacam-macam atau juga model yang lebih bervariasi. Menurut pengalaman Cholik, banyak pelangannya yang memboyong satu model yang terdiri dari beraneka warna. Cholik bilang, umumnya ibu-ibu cenderung menyambangi toko-toko yang memajang banyak varian model maupun juga warna untuk setiap jenis produk. Pedagang lainnya, Husen Mustofa mengamini. Bahkan, ia bilang, karena itu pulalah, para pedagang berupaya memajang warna selengkap mungkin di tokonya. "Ini termasuk salah satu strategi memenangkan persaingan," ungkap pemilik toko Makkah Madinah ini.Strategi lain, kata Husen, dengan berupaya menjual semurah mungkin. Makanya, para pedagang di Pasar Bong tidak bisa mengambil marjin besar dari setiap produk yang terjual. "Karakteristik pembeli di sini mayoritas ibu-ibu yang biasanya sudah tahu harga di pasar. Walaupun kami sudah pasang harga murah, tapi tetap ditawar," bebernya.Makanya, kata Cholik, kalau harga yang ditawar pembeli masih bisa menutupi modal dan untung 5%, mereka tak segan melepasnya kepada pembeli.Nah, bagi Anda yang berminat menjajal bisnis seperti pedagang di Pasar Bong, Husen berbagi tips pula. Katanya, calon pedagang harus cermat mencari stok barang dagangan lewat distributor atau pedagang grosir langsung, untuk mendapatkan harga murah dan stok berkelanjutan.Namun, ia mencatat, butuh modal cukup besar untuk merintis usaha ini. Minimal puluhan juta rupiah untuk dapat menyiapkan stok barang dagangan di satu kios. "Tapi, jangan khawatir. Modal pasti bisa kembali, karena prospek usaha ini sangat bagus," klaimnya.Permintaan aneka busana muslim dan pernik pelengkap selalu ada. Selain termasuk kebutuhan sandang, mayoritas warga Indonesia penganut Muslim, menjadi pasar yang besar untuk bisnis ini. “Apalagi, banyak hari keagamaan Muslim. Penjualan melejit saat Idul Fitri dan lebaran Haji. Tapi, memang pedagang harus mengikuti perkembangan tren fesyen,” imbuh Husen.Supaya arus keluar dan masuk uang lancar, pedagang harus menggenjot penjualan. Maka, faktor mengambil keuntungan besar harus di nomor duakan. Untungnya, risiko bisnis ini tidak serentan usaha kuliner, karena produk tidak basi. (Selesai)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News