KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses pembentukan holding perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) minyak dan gas (migas) ditargetkan selesai pada Maret 2018 ini. Namun, posisi anak usaha PT Pertamina (persero) di sektor gas, yaitu Pertamina Gas (Pertagas) belum juga terang hingga kini. Yang jelas, dalam pembentukan holding perusahaan BUMN migas tersebut, pemerintah menginginkan penggabungan antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan Pertagas. Nicke Widyawati, Direktur Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina mengatakan, hingga saat ini Pertamina memang belum memutuskan skema tepat untuk memproses integrasi PGN dan Pertagas secara formal. "Jadi sementara itu akan diintegrasikan. Ini sedang kami kaji integrasinya seperti apa," kata Nicke, Senin (12/3).
Pilah pilih skema tepat holding minyak dan gas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses pembentukan holding perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) minyak dan gas (migas) ditargetkan selesai pada Maret 2018 ini. Namun, posisi anak usaha PT Pertamina (persero) di sektor gas, yaitu Pertamina Gas (Pertagas) belum juga terang hingga kini. Yang jelas, dalam pembentukan holding perusahaan BUMN migas tersebut, pemerintah menginginkan penggabungan antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan Pertagas. Nicke Widyawati, Direktur Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina mengatakan, hingga saat ini Pertamina memang belum memutuskan skema tepat untuk memproses integrasi PGN dan Pertagas secara formal. "Jadi sementara itu akan diintegrasikan. Ini sedang kami kaji integrasinya seperti apa," kata Nicke, Senin (12/3).