KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan hari Selasa (13/8) Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup melemah 39,63 poin atau turun 0,63% ke level 6.210,96. Sektor industri dasar, barang konsumsi, dan aneka industri bergerak melemah menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,03 triliun.
Baca Juga: IHSG melompat mengikuti jejak bursa global, Rabu (14/8) pagi ini Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai salah satu sentimennya karena Amerika Serikat (AS) menunda pengenaan tarif barunya terhadap China hingga bulan Desember. Hal tersebut menjadi angin sejuk di tengah situasi dan kondisi pasar global yang memanas karena perang dagang diantara kedua negara tersebut. Tidak berhenti di situ, AS dan China melalui para pejabat seniornya juga telah melakukan percakapan melalui telepon. Itu merupakan komunikasi pertama kali sejak Trump mengancam akan menaikkan tarif pada awal bulan Agustus ini. Hal tersebut juga menjadi angin sejuk di tengah potensi krisis yang mungkin muncul dari Argentina. Selanjutnya, AS juga akan melakukan pemisahan daftar produk dari yang nilainya US$ 300 miliar menjadi dua bagian yang terpisah. Produk seperti pertanian, barang antik, pakaian, peralatan dapur, dan alas kaki akan tetap berada dalam daftar kenaikan yang akan diberikan pada 1 September mendatang, dengan total nilai lebih dari US$ 110 miliar.
Baca Juga: Berikut saham-saham pilihan Binaartha Sekuritas untuk perdagangan Rabu (14/8) Sementara, produk lain seperti smartphone, notebook, dan mainan anak-anak yang total nilainya sekitar US$ 160 miliar, akan dikenakan tarif setelah tanggal 15 Desember 2019. Selain itu, adapula pemberitaan mengenai Bank Sentral Eropa akan memangkas tingkat suku bunganya sebesar 10 basis point atau minus 0,5% pada tanggal 12 September mendatang di pertemuan mereka. Potensi pemangkasan cukup besar karena sebelumnya Bank Sentral Eropa juga mengatakan penurunan tingkat suku bunga Eropa, menanti pemangkasan tingkat suku bunga The Fed.
Sementara itu, dari dalam negeri Nico melihat pelaku pasar terfokus pada data neraca perdagangan yang diagendakan akan rilis menjelang akhir pekan ini. Secara teknikal, Nico memproyeksikan IHSG memiliki peluang bergerak mix cenderung menguat dan diperdagangkan pada level 6.187 - 6.242.
Baca Juga: Simak lima saham dengan transaksi terbesar pada perdagangan Selasa (13/8) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli