Pilgub DKI dua putaran, suara AHY diperebutkan



JAKARTA. Hasil pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017 mulai terlihat. Walaupun masih didasarkan pada hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, kemungkinan besar pemilihan gubernur akan dilanjutkan ke putaran kedua.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas, sampai dengan Rabu (15/2) pukul 17.28 menunjukkan kemungkinan besar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan maju ke putaran kedua adalah; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno .

Mereka mendapatkan persentase suara pemilih masing- masing 43,16% dan 39,52%. Sementara itu, Agus Harimurti Yudhoyono-Silviana Murni hanya mendapatkan 17,33% suara.


Ziti Zuhro, pengamat politik LIPI mengatakan, jika benar pemilihan gubernur DKI Jakarta berlanjut ke putara kedua, kedua calon tersisa masih memiliki peluang sama. Walaupun secara pemilih, pemilih pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Silviana Murni dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno satu irisan, belum tentu diputaran kedua nanti, pemilih Agus-Silvi akan memberikan suaranya ke Anies-Sandi.

"Tergantung mood perilaku pemilih, dan itu tergantung strategi yang akan diterapkan dua calon sisa untuk mendapatkan suara mereka," katanya kepada KONTAN, Rabu (15/2).

Siti mengatakan, untuk mendapatkan mood pemilih tadi, kedua pasangan calon yang tersisa harus bisa meyakinkan mereka. Baik Basuki maupun Anies harus sama sama berupaya adu gagasan dan program dalam membangun dan memajukan Jakarta.

Adu program dan gagasan yang konkrit tersebut diperlukan, karena kedua calon yang tersisa sama-sama memiliki kelemahan. Untuk Basuki misalnya, selain alasan primordial, saat ini dia dihadapkan pada masalah hukum.

Status terdakwa yang disandangnya akibat kasus dugaan penistaan agama, harus diimbangi dengan gagasan program yang bisa semakin meyakinkan masyarakat Jakarta untuk memilihnya. Sementara itu untuk Anies, permasalahan terdapat pada upaya dia meyakinkan pemilih.

Siti mengatakan, pasangan Anies jago dalam menyampaikan misi. "Tapi pertanyaannya, eksekusi bagaimana belum terjawab, nah di putaran kedua itu harus diperbaiki," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto