Pilih efisiensi, Kabelindo Murni (KBLM) pasang target mini di 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kabel, PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) memilih untuk tetap melakukan efisiensi guna menjaga kinerjanya di tahun 2021. 

Selain itu, di tahun ini perusahaan tidak menyediakan produk pemasangan jaringan fiber optik guna menekan beban usaha. 

Direktur KBLM Petrus Nugroho mengatakan, selain menjalankan strategi efisiensi, perusahaan juga melakukan pemenuhan kapasitas melalui pengembangan kapasitas pabrik kabel low voltage (tegangan rendah) dari semula 650 ton menjadi 800 ton per bulan.

"Segmen swasta masih menjadi kontributor pendapatan tertinggi bagi perusahaan," kata dia kepada Kontan, Minggu (4/7).

Petrus melanjutkan, KBLM memproyeksi bisa mendapatkan manfaat besar dengan adanya pengembangan kapasitas pabrik tersebut.

Adapun selain fokus pada pengembangan pabrik kabel low voltage, KBLM jika memfokuskan usaha pada proyek swasta, serta pengembangan di luar Pulau Jawa. 

Petrus bilang, tahun ini KBLM tidak mengalokasikan capex. Alasannya, capex pada dua tahun sebelumnya yang bertujuan untuk peningkatan kapasitas low voltage dan pembangunan kabel belum digunakan karena pasar yang lesu, sehingga dana tersebut tidak terserap. 

Adapun, mengenai target pendapatan dan laba bersih di tahun ini, KBLM hanya memasang target single digit. Di mana, penjualan ditargetkan sebesar Rp 1,5 triliun dan laba bersih mencapai Rp 57 miliar di 2021.

Baca Juga: Menderita rugi bersih di Kuartal I-2021, begini penjelasan Kabelindo Murni (KBLM)

 
KBLM Chart by TradingView

"Tahun ini targetnya turun sedikit malah, sedangkan untuk target laba masih sama yakni 4%," jelasnya.

Sementara itu, per Juni 2021, KBLM sudah mengantongi kontrak proyek dengan nilai total Rp 511 miliar. 

Pada kuartal I 2021, KBLM menuai pendapatan senilai Rp 300,97 miliar atau naik 17,06% dari pendapatan di kuartal I-2020 yang hanya Rp 257,10 miliar.

Secara rinci, pendapatan KBLM masih didominasi oleh penjualan kabel listrik yang mencapai Rp 299,11 miliar. Penjualan kabel telekomunikasi menyusul dengan nilai Rp 1,86 miliar.

Rincian penjualan yang memiliki porsi 10% dari penjualan bersih diantaranya kepada PT Cakra Lima senilai Rp 123,38 miliar atau 40,99% dari total pendapatan. 

Penjualan kepada PT Modasukma Sukses Makmur mencapai Rp 74,0 miliar atau 24,6% dari pendapatan, dan PT Sumberdaya Sinar Baru senilai Rp 70,38 miliar atau 23,38% dari total pendapatan. 

Walau berhasil mengerek penjualan, KBLM malah menderita rugi bersih senilai Rp 6,9 miliar di tiga bulan pertama 2021. Padahal perusahaan masih mencatatkan laba bersih senilai Rp 2,60 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Selanjutnya: Madusari Murni Indah (MOLI) anggarkan Rp 181 miliar untuk proyek pabrik etanol kedua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari