JAKARTA. Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Twedy Noviady Ginting mengatakan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla sulit mewujudkan Trisakti Bung Karno dan Nawacita. Menurutnya, untuk mewujudkan hal tersebut, banyak tantangan dan rintangan yang akan dihadapi, termasuk dalam menyusun komposisi kabinet. "Jokowi harus secara cermat memilih para menterinya yang memahami Trisakti Bung Karno. Karena Trisakti Bung Karno yang menjadi roh dari Nawacita Jokowi-JK. Berikutnya, calon menteri yang memahami Trisakti Bung Karno tersebut harus memiliki track record yang bagus, bebas korupsi, kompeten dan punya integritas," kata Novidy, Jumat (24/10). Menurutnya, jika para menteri kabinet Jokowi-JK tidak memahami Trisakti Bung Karno, maka bisa dipastikan pemerintahan Jokowi-JK akan gagal mewujudkan Nawacita. Bahkan, bila calon menteri kabinet Jokowi-JK berasal dari kalangan neoliberal, maka ini sama saja dengan proses de-Soekarnoisasi. Pemikiran besar Bung Karno dihancurkan oleh oknum yang mengatasnamakan pemikiran Bung Karno.
Pilih menteri, Jokowi diingatkan wujudkan trisakti
JAKARTA. Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Twedy Noviady Ginting mengatakan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla sulit mewujudkan Trisakti Bung Karno dan Nawacita. Menurutnya, untuk mewujudkan hal tersebut, banyak tantangan dan rintangan yang akan dihadapi, termasuk dalam menyusun komposisi kabinet. "Jokowi harus secara cermat memilih para menterinya yang memahami Trisakti Bung Karno. Karena Trisakti Bung Karno yang menjadi roh dari Nawacita Jokowi-JK. Berikutnya, calon menteri yang memahami Trisakti Bung Karno tersebut harus memiliki track record yang bagus, bebas korupsi, kompeten dan punya integritas," kata Novidy, Jumat (24/10). Menurutnya, jika para menteri kabinet Jokowi-JK tidak memahami Trisakti Bung Karno, maka bisa dipastikan pemerintahan Jokowi-JK akan gagal mewujudkan Nawacita. Bahkan, bila calon menteri kabinet Jokowi-JK berasal dari kalangan neoliberal, maka ini sama saja dengan proses de-Soekarnoisasi. Pemikiran besar Bung Karno dihancurkan oleh oknum yang mengatasnamakan pemikiran Bung Karno.