Pilih-pilih bunga deposito BPR, siapa paling tinggi?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bunga deposito di bank-bank umum saat ini sudah semakin mini sejalan dengan tren penurunan bunga acuan Bank Indonesia (BI). Untuk bisa mendapatkan bunga lebih tinggi maka pilihannya harus memilih menyimpan dana di Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Meskipun bunga deposito bank wong cilik ini juga turun mengikuti tren bunga jaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), namun tentu ratenya masih jauh lebih tinggi dari bank umum.

Sejumlah BPR mengaku sudah menurunkan bunga depositonya. Pasalnya, likuiditas mereka sangat longgar akibat permintaan kredit yang lesu di tengah pandemi Covid-19. Bahkan ada yang menawarkan bunga paling tinggi tidak sampai batas penjaminan LPS sebesar 6,5% yang berlaku mulai Mei sampai September 2021.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata bunga deposito BPR per Maret 2021 ada di level 6.83%. Itu turun dari akhir Desember tahun lalu yang masih bertengger di level 7,16%.

Per periode tersebut, jumlah BPR tercatat mencapai 1.498 dan berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 107,98 triliun dimana deposito menyumbang Rp 75,536 triliun atau 69,95%. DPK tersebut tumbuh 1,73% dari akhir tahun lalu dan naik 4,87% secara year on year (YoY).

Baca Juga: Bunga bank masih landai, simpanan nasabah super tajir malah tumbuh 14,7%

BPR Hasamitra misalnya mengaku menawarkan bunga deposito paling tinggi 6,25% atau 25 basis poin (bps) di bawah penjaminan LPS. " Kami tidak berani kasih bunga deposito tinggi karena tidak bisa disalurkan di tengah kondisi saat ini," kata Direktur Utama PT BPR Hasamitra I Nyoman Supartha pada KONTAN, Rabu (23/6).

Hal itu sejalan dengan kondisi likuiditas BPR Hasamitra yang sangat longgar saat ini dimana cash rasio per Mei mencapai 25,88% dan rasio simpanan terhadap kredit (loan to deposit ratio/LDR) 82,06%.

Nyoman Supartha yang akrab disapa Mansu ini menjelaskan, likuiditas sangat longgar karena permintaan kredit masih lemah sejalan dengan sektor usaha yang belum bangkit.  Dia bilang, bank saat ini sangat hati-hati salurkan kredit. Orientasi perseroan saat ini bukan lagi mengejar profit di tengah pandemi ini.

Meskipun turun, bunga deposito BPR Hasamitra menurut Mansu masih sangat bersaing dengan pasar. Sampai akhir tahun, BPR ini memproyeksikan kondisi likuiditas masih akan tetap aman meskipun kredit ditargetkan tumbuh 12%. "Kami masih ada waktu 6 hinggu 7 bulan penumbuhkan kredit sehat. Kami sudah mengevaluasi kemasan produk kredit agar laku atau bisa disalurkan untuk sektor usaha yang aman dan bisa tumbuh," katanya.

Sementara, BPR Supra Artapersada menegaskan, tidak pernah menawarkan bunga deposito di atas penjaminan LPS. Direktur Utama BPR Supra Artapersada Andi Gunawan menyebut, bunga deposito yang ditawarkan saat ini ada level 5,7% per tahun untuk tenor 1 bulan, 6% untuk tenor 3 bulan, dan 6,25% tenor 6 bulan.

Perkembangan suku bunga deposito yang ditawarkan ini sejalan dengan likuiditas BPR ini yang sangat longgar di tengah permintaan kredit yang belum menggeliat. "Posisi kami sekarang kelebihan likuiditas," kata Andi. Sampai akhir tahun, prospek bunga deposito BPR Supra Artapersada diperkirakan akan stabil mengikuti tren pergerakan pasar.

Adapun BPR Universal  berdasarkan halaman websitenya menawarkan bunga deposito untuk dana hingga Rp 500 juta sekitar 5,75% -6%. Sementara dana di atas Rp 500 juta ditawarkan bunga deposito sekitar 6%-6,25%.

Masih berdasarkan informasi dalam situs masing-masing, Bank Dana Nusantara tercatat menawarkan bunga deposito sekitar 2,2%, PT BPR Subang memberikan rate 5,5%-6,5%, BPR Artarindo menawarkan bunga di kisaran 4,5-5,75%, BPR Bank Ketiawan 6,5%, dan BPR Bina Dana Swadaya 5,5%-6,5%.

Selanjutnya: Hingga Maret 2021, LPS sudah melikuidasi 46 BPR/BPRS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat