Pilih-pilih saham dengan RoE tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kemampuan perusahaan menghasilkan laba bermodalkan ekuitas alias return on equity (RoE) seringkali dijadikan acuan bagi investor sebelum memilih saham yang menarik. Namun, analis melihat tak semua saham dengan RoE tinggi pantas dijadikan pilihan berinvestasi.

Berdasarkan data terakhir yang dihimpun KONTAN, terdapat lima saham yang menawarkan RoE tinggi kepada para investor. Tertinggi, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang mampu memberikan RoE sebesar 112,10%.

Diikuti saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan RoE 107,62%, saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang memiliki RoE sebesar 42,23%, saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan RoE 35,32%, dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan RoE sebesar 32,24%.


Analis Phintraco Sekuritas Setiawan Effendi menjelaskan, RoE memang kerap dijadikan pegangan bagi investor untuk memperkirakan untung yang bisa mereka peroleh dari investasi di saham tersebut. "Biasanya, rasio ini dijadikan perhitungan dasar untuk investasi jangka panjang," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (5/1).

Meskipun lima saham tersebut menawarkan potensi keuntungan yang cukup besar, investor masih harus memilah lagi saham yang paling tepat untuk dijadikan instrumen investasi jangka panjang. Investor juga harus memperhatikan faktor fundamental saham tersebut sebelum menjadikan saham itu masuk ke dalam portofolionya.

Setiawan menilai, selain perlu memperhatikan keuangan si emiten, investor juga perlu melihat bagaimana potensi perkembangan bisnis perusahaan dan sentimen yang bisa mempengaruhi bisnis tersebut. Hal tersebut bisa mempengaruhi perkembangan kinerja emiten ke depannya.

Menurutnya, hanya saham-saham dengan RoE tinggi tertentu saja yang layak di koleksi. "Perkembangan bisnis yang menjanjikan untuk saham PTBA, UNVR, dan HMSP membuat ketiga saham ini bisa jadi pilihan investasi bagi para investor," papar Setiawan.

Pasalnya, PTBA mendapat sentimen bagus lantaran meningkatnya harga batubara pada 2018. Harga komoditas ini diprediksi bisa mencapai level US$ 90 per ton, sehingga bisa memberikan dampak positif terhadap kinerja saham ini.

Meski sudah naik cukup tinggi pada 2017 lalu, saham UNVR tetap masih bisa jadi pilihan. Hal ini lantaran emiten sektor konsumer ini selalu membagikan dividen kepada para pemegang saham setiap tahun dan adanya potensi pertumbuhan berkat tingginya permintaan di tahun ini.

Ancaman kenaikan cukai dan larangan merokok memang selalu menghantui emiten industri rokok, tak terkecuali HMSP. Walau begitu, emiten rokok ini masih bisa memperlihatkan pertumbuhan yang cukup baik, sehingga bisa jadi pilihan bagi para investor.

Di sisi lain, LPPF memang tercatat mampu memberikan RoE yang tinggi. Namun, Setiawan berpendapat bahwa saham ini kurang menarik. "Industri ritel yang tersaingi dengan adanya berbagai situs belanja online membuat saham LPPF belum tentu bisa mempertahankan pertumbuhan nanti," terang Setiawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini