KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten konsumer diprediksi akan meningkat pada momentum Ramadan dan Lebaran 2025 mendatang.
Analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey menyebut momentum
festive season di kuartal I-2025 seperti Ramadhan dan Lebaran, yang didukung oleh kenaikan rata-rata Upah Minimum Regional (UMR) nasional berpotensi meningkatkan daya beli masyarakat.
Hal ini diharapkan mendorong kinerja emiten konsumer, terutama yang bergerak di sektor makanan dan minuman.
Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua emiten konsumer akan mencatatkan kinerja optimal selama periode ini.
Baca Juga: Kinerja Emiten Konsumer Susah Terangkat Libur Isra Miraj dan Imlek Beberapa emiten justru mengalami puncak penjualan sebelum dan sesudah
festive season, karena jumlah hari kerja yang lebih sedikit dan pola konsumsi masyarakat yang lebih condong ke produk musiman.
Panin Sekuritas merekomendasikan saham konsumer dengan produk yang dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat, seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP) dan PT Mayora Indah Tbk (
MYOR).
Selain itu, emiten ritel
groceries seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (
AMRT) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (
MIDI) juga dapat menjadi pilihan menjelang Idulfitri 2025.
Audrey menyarankan agar investor melakukan akumulasi secara bertahap dengan mempertimbangkan
entry point yang tepat serta kondisi fundamental perusahaan.
"Namun alangkah lebih baik akumulasi sambal menunggu konfirmasi dari rilis laporan keuangan tahunan sepanjang tahun 2024," kata Audrey kepada Kontan, Jumat (14/2).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Konsumer Milik Anthoni Salim untuk Tahun Ini Panin Sekuritas menetapkan target harga ICBP di Rp 14.100 per saham dan MYOR pada harga Rp 3.100 per saham.
Sementara itu,
Research Analyst Mirae Asset Abyan Habib Yuntoharjo menyarankan kepada investor untuk melirik saham sektor barang konsumsi pokok menghadapi Bulan Puasa dan Libur Lebaran tahun ini dengan dukungan daya beli masyarakat.
Abyan bilang kuatnya daya beli masyarakat didukung oleh stimulus diskon tarif listrik sebesar 50% dari pemerintah.
"Kami optimistis daya beli yang terjaga itu dapat menjaga momentum Ramadan dan Lebaran tahun ini dan sektor barang konsumsi pokok atau
consumer staples," kata Abyan di Jakarta, Kamis (13/2).
Baca Juga: Melihat Prospek Emiten Konsumer di Tahun 2025 Usai PPN Batal Naik Secara rinci, Abyan menjelaskan bahwa AMRT merupakan salah satu pemilik minimarket kebutuhan sehari-hari Alfamart yang hampir setiap waktu dibutuhkan masyarakat.
"Sedangkan ICBP adalah produsen utama mi instan Indomie yang hampir menjadi kebutuhan pokok di dalam negeri," jelasnya.
Untuk AMRT dan ICBP, Abyan merekomendasikan
buy saham AMRT dan ICBP dengan target harga masing-masing di level Rp 3.500 per saham dan Rp 13.200 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih