JAKARTA. Utang pemerintah yang terus bertambah menyebabkan beban bunga utang kian meningkat. Pemerintah pun berupaya menekan bunga utang, meski porsi kepemilikan asing di dalam surat berharga negara (SBN) berpotensi meningkat.Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu), total kepemilikan atau outstanding SBN hingga pertengahan Maret 2017 mencapai yaitu sebesar Rp 1.895,68 triliun. Dari jumlah tersebut, porsi kepemilikan asing mencapai sekitar 38%-39%. Sementara porsi kepemilikan investor ritel masih sangat sedikit, sekitar 3%.Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Robert Pakpahan mengakui, kepemilikan asing dalam SBN tersebut turut membantu menurunkan beban bunga pemerintah. Sebab, minat investor asing terhadap obligasi pemerintah cukup besar sehingga pemerintah bisa memberikan imbal hasil yang rendah.
Pilih porsi asing naik daripada beban bunga naik
JAKARTA. Utang pemerintah yang terus bertambah menyebabkan beban bunga utang kian meningkat. Pemerintah pun berupaya menekan bunga utang, meski porsi kepemilikan asing di dalam surat berharga negara (SBN) berpotensi meningkat.Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu), total kepemilikan atau outstanding SBN hingga pertengahan Maret 2017 mencapai yaitu sebesar Rp 1.895,68 triliun. Dari jumlah tersebut, porsi kepemilikan asing mencapai sekitar 38%-39%. Sementara porsi kepemilikan investor ritel masih sangat sedikit, sekitar 3%.Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Robert Pakpahan mengakui, kepemilikan asing dalam SBN tersebut turut membantu menurunkan beban bunga pemerintah. Sebab, minat investor asing terhadap obligasi pemerintah cukup besar sehingga pemerintah bisa memberikan imbal hasil yang rendah.