Pilkada dan Diskon Akhir Tahun Dukung Kinerja Alfamart (AMRT), Cek Rekomendasinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diperkirakan tetap solid hingga akhir tahun 2024. Penjualan berpotensi lebih tinggi di semester kedua, sejalan dengan ekspansi pembukaan gerai dan diskon akhir tahun.

Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya melihat, manajemen AMRT tetap optimistis dengan target yang dicapai tahun ini. 

AMRT tidak mengubah target pertumbuhan penjualan tiap toko atau same store sales growth (SSSG) di angka satu digit menengah dan pertumbuhan pendapatan sekitar 10%-11% untuk tahun 2024.


Baca Juga: IHSG Melemah 5 Hari, Saham Perbankan Jadi Top Laggards pada Selasa (29/10)

Hingga akhir tahun ini, AMRT optimistis terhadap dampak pemilihan kepala daerah (pilkada) yang bakal digelar pada bulan November 2024. Begitu juga efek dari program makan bergizi gratis, yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat termasuk peningkatan penjualan ritel.

Vanessa berujar, AMRT sendiri menargetkan jumlah toko di luar Jawa dapat mencapai sekitar 37-38% dari total toko dalam jangka panjang. Di sisi lain, kenaikan sewa dan gaji menjadi perhatian dalam menjaga profitabilitas di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Oleh karena itu, AMRT menerapkan sejumlah strategi seperti penjualan produk dengan margin tinggi dan pemilihan produk. Selama setahun terakhir, AMRT telah mengoptimalkan jumlah staf melalui analisis beban kerja, yang meningkatkan produktivitas," ungkap Vanessa dalam riset 10 September 2024.

Vanessa menyoroti bahwa toko perawatan diri AMRT yaitu Dan+Dan yang sudah menghasilkan keuntungan mungkin punya potensi menjanjikan ke depan. Dimana, Dan+Dan sudah berjumlah 318 toko per Juni 2024.

Namun sejauh ini belum ada rencana ekspansi secara agresif oleh AMRT. Emiten ritel belanja sehari-hari ini nampaknya masih mempertimbangkan beberapa strategi untuk mengembangkan segmen bisnis ritel kecantikan tersebut.

Baca Juga: Ini Daftar Saham Pilihan dari Indeks Kompas100 untuk Sisa Tahun 2024

Selain itu, Vanessa melihat adanya potensi pergeseran preferensi konsumen dari perdagangan umum (GT) ke perdagangan modern (MT) dalam jangka panjang. Dengan kondisi tersebut, maka inisiatif digital dipandang bakal penting bagi prospek AMRT.

Adapun penjualan secara online AMRT menyumbang 6% terhadap total penjualan hingga Juni 2024. AMRT mengoperasikan 3.100 toko sebagai titik pengiriman untuk mendukung penjualan online. Perseroan juga memiliki aplikasi Aksesmu untuk melayani toko kelontong, namun kontribusi dari segmen ini masih di bawah 4%

Analis Verdhana Sekuritas Indonesia Jody Wijaya mengatakan, AMRT terus menjadi saham Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terbaik di Indonesia yang secara konsisten mengungguli rekan-rekannya dalam hal pertumbuhan penjualan FMCG selama dekade terakhir.

Keunggulan AMRT tersebut diyakini berkaitan dengan kemampuan perseroan dalam menyusun produk-produk FMCG terlaris, serta memanfaatkan pertumbuhan konsumsi yang kuat di wilayah luar pulau Jawa.

"AMRT tetap menjadi pilihan utama kami di sektor ritel karena perusahaan tersebut tetap menjadi proksi utama untuk menangkap pertumbuhan FMCG Indonesia yang kuat," ungkap Jody dalam riset 11 Oktober 2024.

Baca Juga: Pantau Harga Saham DKFT, BRMS, dan ADRO yang Menghijau di Bursa Senin (28/10)

Jody percaya, masih ada potensi untuk peningkatan lebih lanjut dalam leverage operasional untuk AMRT. Hal itu karena AMRT secara aktif fokus pada peningkatan efisiensi melalui berbagai inisiatif seperti mengoptimalkan alokasi karyawan, memperluas infrastruktur pendingin untuk menangkap segmen-segmen yang menghasilkan margin yang lebih tinggi seperti minuman dan produk siap saji, serta meningkatkan sistem pengumpulan uang tunai.

"Upaya-upaya ini mungkin untuk sementara meningkatkan biaya operasional, tetapi kami mengantisipasi manfaat jangka panjang, terutama mengingat margin laba bersih (NPM) AMRT yang relatif rendah dibandingkan dengan rekan-rekannya," tutur Jody.

Jody mengantisipasi, kinerja AMRT bakal meningkat pada kuartal ketiga 2024. Pada semester I-2024, pertumbuhan penjualan tiap toko (SSSG) AMRT sejalan dengan ekspektasi yakni tumbuh 4,7% year on year (yoy).

Verdhana Sekuritas memperkirakan, SSSG Alfamart berpotensi mencapai pertumbuhan satu digit menengah hingga tinggi. Optimisme tersebut didorong oleh tren positif yang terjadi dalam SSSG Alfamidi (MIDI) selama periode Juli-Agustus, khususnya di wilayah luar Jawa. Namun, Alfamart mungkin tidak sepenuhnya menyamai SSSG Alfamidi karena kontribusi pendapatan luar Jawa yang lebih rendah.

Sementara itu, margin laba kotor (GPM) AMRT diperkirakan akan stabil. Namun Operational Expenditure (Opex) emiten ritel ini kemungkinan akan tetap tinggi karena inisiatif efisiensi yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Sektor Barang Konsumen Primer Masuk Tren Menguat, Ini Rekomendasi Sahamnya

Terlepas dari itu, Jody menilai, kinerja AMRT bakal tetap kuat di kuartal ketiga 2024. Terlebih lagi, secara historis, periode kuartal keempat telah berkontribusi sekitar 40% dari laba tahunan AMRT yang terutama didorong oleh potongan harga akhir tahun dari pemasok.

"Kemampuan AMRT untuk memilih dan mengkurasi produk FMCG terbaik tetap menjadi keunggulan utama, menjadikannya proksi utama untuk menguasai pasar FMCG di Indonesia. Saham tersebut juga telah menarik arus masuk asing yang signifikan di sepanjang tahun ini," imbuh Jody.

Dengan berbagai sentimen tersebut, Jody merekomendasikan buy untuk AMRT dengan target harga sebesar Rp 3.830 per saham. Sementara, Vanessa mempertahankan rekomendasi buy saham AMRT dengan target harga baru Rp 3.800 dari sebelumnya Rp 3.400 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi