JAKARTA. Penyebab penembakan yang terjadi di Papua baru-baru ini mulai terkuak. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum & Keamanan Djoko Suyanto menduga, penyerangan di Papua terkait masalah pilkada dan pembangunan pos militer dan polisi yang baru. "Kejadian (penembakan) diĀ Lapangan Terbang Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, kemungkinan, ada kaitan dengan hasil pemilihan kepala daerah Puncak yang hasilnya akan diumumkan besok (Sabtu, 23/2). Bisa di mana-mana terjadi ekses pilkada itu. Kelompok yang kalah dan yang menang berhadapan,"ujar Djoko dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jumat (22/2).Sementara, Djoko menduga, penembakan di Distrik Tingginambut, Papua, dipicu oleh pembangunan pos aparat TNI dan Polri yang baru. Djoko menduga, para penembak itu merasa tidak menyukai kehadiran pos TNI dan Polri di daerah mereka. Pasalnya, kehadiran pos keamanan ini dianggap menganggu kepentingan penembak.Pemerintah berharap, setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menetapkan pemenang hasil pilkada provinsi Papua, akan ada gubernur defenitif yang nantinya akan menjembatani konflik yang sedang berlangsung. Selain itu diharapkan akan ada rekonsiliasi antara pemerintah daerah dan kelompok-kelompok yang membuat onar.Terkait pembangunan pos TNI dan Polri, pemerintah akan melakukan evaluasi yang mendalam. Salah satunya dengan meningkatkan kewaspadaan prajurit di lapangan dan menyediakan peralatan yang memadai untuk mengantisipasi serangan lanjutan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pilkada dan Pembangunan Pos TNI pemicu penembakan di Papua?
JAKARTA. Penyebab penembakan yang terjadi di Papua baru-baru ini mulai terkuak. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum & Keamanan Djoko Suyanto menduga, penyerangan di Papua terkait masalah pilkada dan pembangunan pos militer dan polisi yang baru. "Kejadian (penembakan) diĀ Lapangan Terbang Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, kemungkinan, ada kaitan dengan hasil pemilihan kepala daerah Puncak yang hasilnya akan diumumkan besok (Sabtu, 23/2). Bisa di mana-mana terjadi ekses pilkada itu. Kelompok yang kalah dan yang menang berhadapan,"ujar Djoko dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jumat (22/2).Sementara, Djoko menduga, penembakan di Distrik Tingginambut, Papua, dipicu oleh pembangunan pos aparat TNI dan Polri yang baru. Djoko menduga, para penembak itu merasa tidak menyukai kehadiran pos TNI dan Polri di daerah mereka. Pasalnya, kehadiran pos keamanan ini dianggap menganggu kepentingan penembak.Pemerintah berharap, setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menetapkan pemenang hasil pilkada provinsi Papua, akan ada gubernur defenitif yang nantinya akan menjembatani konflik yang sedang berlangsung. Selain itu diharapkan akan ada rekonsiliasi antara pemerintah daerah dan kelompok-kelompok yang membuat onar.Terkait pembangunan pos TNI dan Polri, pemerintah akan melakukan evaluasi yang mendalam. Salah satunya dengan meningkatkan kewaspadaan prajurit di lapangan dan menyediakan peralatan yang memadai untuk mengantisipasi serangan lanjutan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News