Pilkada DKI, Ahok tutup pintu untuk parpol lain



Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diminta tiga partai politik pengusungnya untuk menutup kemungkinan kepada partai lain ikut mendukungnya dalam Pemilihan Kepala Daerah / Pilkada DKI 2017.

Ahok mengatakan kursi tiga partai politik, Nasdem, Hanura, dan Golkar, yang berjumlah 24 kursi sudah cukup untuk mengusungnya di pesta demokrasi Jakarta tahun depan. Hal senada juga diutarakan oleh ketiga partai politik.

"Mereka lebih cenderung, ya tidak usah nambah partai lagi. Tiga sudah cukup kok. Saya sih oke saja, kamu mau tambah partai juga tidak masalah," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2016).


Hanya saja, yang diminta Ahok kepada tiga parpol, yakni tidak menghambur-hamburkan uang untuk gelaran kampanye jelang Pilkada. Masa kampanye berlangsung pada 26 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. "Saya sudah bilang sama partai-partai ini, 'eh gua enggak mau ke luar duit ya! Lu enggak usah bikin acara macem-macem lho!'," tegas mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

"Aku sudah ngomong, jadi kalau mau bikin acara, keluar duit sendiri kamu," lanjut Ahok.

Ketiga parpol menyerahkan kepada Ahok, sosok yang akan mejadi calon wakil gubernur. Sampai saat ini, nama Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartono masih digadang-gadang akan maju dengan Ahok, dalam perhelatan Pilkada yang berlangsung Februari 2017 mendatang.

"Ya saya kerja aja yang terbaik, saya easy going saja, kemarin diajak oke, enggak diajak lagi juga nggak apa-apa," ucap Heru, Kamis (4/8/2016) lalu.

Heru mengatakan, hingga saat ini Ahok belum sekalipun menjalin komunikasi politik dengannya, terakhir kali menyinggung soal Pemilukada, kata Heru, saat Ahok mengajak untuk datang ke halal bihalal Teman Ahok.

Heru saat ini, mengaku tidak berharap terlalu besar kepada Ahok. Menurutnya, menduduki posisi sebagai BPKAD sudah sangat bersyukur. "Yang lebih baik dari saya banyak, saya juga nggak pernah kepikiran (jadi Wakil Gubernur)," kata Heru.

(Dennis Destryawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto