Pilkada Jakarta: Program Santunan Janda Pasangan Rido Menuai Kritik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program santunan untuk janda yang digaungkan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono atau dikenal dengan pasangan Rido, menuai kritik tajam dari berbagai pihak.

Pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut istilah "janda miskin" dalam salah satu pidato kampanyenya di Jakarta Timur beberapa hari lalu memicu kontroversi. 

Dalam pidatonya, Ridwan Kamil menjanjikan santunan untuk janda miskin. Namun, pernyataannya yang bernada gurauan dianggap tidak pantas.


Baca Juga: 3.838 Satpol PP Bakal Amankan TPS Pilkada Jakarta 2024

Ia bahkan menyebut beberapa nama politisi sebagai pihak yang akan "mengurus" janda-janda tersebut. 

"Nanti janda-janda akan disantuni oleh Pak Habiburokhman, akan diurus lahir-batin oleh Bang Ali Lubis," ucap Ridwan Kamil, yang kemudian disambung dengan candaan bahwa rekan-rekannya akan menikahi para janda jika cocok. 

Kontroversi ini memicu reaksi keras dari pengamat politik hingga aktivis perempuan. Karyono Wibowo, pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI), menilai bahwa program ini tidak relevan dengan kebutuhan mendesak masyarakat Jakarta. 

“Masalah utama Jakarta adalah banjir, kemacetan, dan pengelolaan sampah. Program santunan janda bukanlah prioritas,” tegas Karyono dalam keterangannya, Kamis (21/11).

Ia juga menambahkan bahwa program tersebut terkesan hanya sebagai gimmick politik untuk menarik simpati segmen tertentu masyarakat. 

Baca Juga: Pilkada 2024: Pertarungan Sengit PDIP dan KIM Plus di Jakarta dan Jawa Tengah

Karyono mempertanyakan mekanisme pelaksanaan program ini, termasuk sumber pendanaan dan kriteria penerima manfaat.

Menurutnya, tanpa perencanaan matang, program ini berpotensi menjadi alat politik praktis yang justru membebani anggaran daerah. 

Selain kritik dari pengamat, pernyataan Ridwan Kamil juga menuai kecaman dari aktivis perempuan. Nong Andah, salah seorang aktivis, menyebut pernyataan tersebut sebagai bentuk candaan yang merendahkan perempuan, terutama para janda yang tengah berjuang memenuhi kebutuhan hidup. 

"Kepada Teh @ataliapr, tolong ingatkan suaminya kok bisa bikin pernyataan mengolok-olok janda seperti ini? Para janda itu kehidupannya struggle banget, bukan untuk jadi bahan candaan begini," ujar Nong Andah, mengarahkan kritiknya pada istri Ridwan Kamil, Atalia. 

Pernyataan Ridwan Kamil ini juga dianggap mencerminkan pandangan patriarkal yang tidak sensitif terhadap perjuangan perempuan.

Baca Juga: Pilkada 27 November 2024 Libur atau Tidak? Cek SK dari Kemenaker

Alih-alih menawarkan solusi nyata yang dapat memberdayakan perempuan kepala keluarga, candaan semacam itu justru memperburuk citra pasangan calon tersebut di mata publik. 

Sebagai calon pemimpin ibu kota, Ridwan Kamil dan Suswono diingatkan untuk memprioritaskan solusi konkret atas permasalahan mendesak, seperti banjir, kemacetan, dan tata kelola kota.

Program-program populis tanpa substansi dinilai tidak akan membawa perubahan berarti bagi kesejahteraan masyarakat Jakarta. 

“Jakarta butuh solusi nyata, bukan sekadar janji kosong atau gimmick politik,” tegas Karyono.

Selanjutnya: Cabai Keriting & Jagung Naik, Ini Harga Pangan Terkini Sulawesi Tengah Jumat (22/11)

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Besok di Bali, Denpasar Dominan Cerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto