KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
Anak usaha Astra International, PT Astra Graphia Tbk (ASGR) menadah peluang dari pemilihan presiden (pilpres) 2024 yang puncaknya akan terjadi pada bulan Februari tahun depan. Chief of Business Strategy & Development and Corporate Communications ASGR Satryo Dewandono mengatakan berkaca dari pilpres 2014 dan 2019, pesta demokrasi ini biasanya memicu pertumbuhan ekonomi. “Permintaan produk pencetakan juga menjadi lebih besar dari permintaan reguler sehingga dapat berdampak pada peningkatan volume cetak pada segmen graphic art. Adopsi teknologi digital juga turut mendukung efektivitas dan efisiensi pemilu,” ujarnya saat dihubungi Kontan, Rabu (15/11).
Hal-hal tersebut, tambah Satryo, dapat menjadi peluang bagi pelaku industri di bidang percetakan dan teknologi informasi, termasuk ASGR. Ia menambahkan, ASGR telah menetapkan beberapa langkah-langkah inisiatif strategis yang akan dilakukan selama tahun buku 2023. “Yang pertama mengoptimalkan keuntungan melalui penguatan bisnis inti dan mempertahankan keunggulan operasional untuk menjaga kepemimpinan pasar,” katanya.
Baca Juga: Peningkatan Kinerja Astra Graphia (ASGR) Didorong oleh Penjualan Mesin Strategi kedua adalah dengan meningkatkan kualitas layanan dan daya saing di area printing & digital untuk menjadi mitra pilihan pelanggan. Strategi ketiga, mendorong pertumbuhan inisiatif baru melalui penambahan produk serta layanan printing & digital yang sesuai dengan permintaan dan kondisi pasar. “Keempat, memperkuat kompetensi sumber daya manusia melalui peningkatan kemampuan (upskilling) dan pelatihan kemampuan baru (reskilling) untuk tetap relevan dengan kebutuhan bisnis,” tambahnya. Dan yang terakhir dengan memperkuat kontribusi sosial yang berfokus pada empat pilar yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan untuk pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Namun, Satryo tidak bisa mengungkap target pendapatan dan laba perseroan hingga akhir tahun 2023 ini. Pada tahun ini, ASGR tercatat menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 330 miliar pada 2023, sebagian besar capex tersebut dialokasikan untuk bisnis solusi dokumen. “Capex terserap di kuartal 3 tahun 2023 adalah sebesar Rp 237 miliar, dimana sebagian besar capex akan digunakan untuk keperluan bisnis inti (Equipment for Hire “Mesin Fujifilm”) dan sisanya digunakan untuk keperluan internal perusahaan,” ungkap Satryo. Sebagai tambahan informasi, ASGR hingga kuartal III tahun ini mencatatkan kenaikan kinerja. Ini terlihat dari pendapatan bersih konsolidasi ASGR yang naik 2% menjadi Rp 2,078 triliun, naik 2% dibandingkan periode yang sama di tahun 2022.
Sampai dengan 30 September 2023, Astragraphia juga mencatat laba bersih yang naik 93,46% menjadi Rp 124,36 miliar, jika dibandingkan dengan kuartal III-2022 senilai Rp 64,28 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat