JAKARTA. PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) menargetkan pendapatan sebesar Rp 3,2 triliun dari berjualan suplemen tanaman tahun ini. Staf Ahli Keuangan PIM Yulius Nur berhitung, dengan harga beli gas US$ 6 per million british thermal units (mmbtu) yang baru-baru ini mulai dipasok ExxonMobil Oil Indonesia maka biaya produksi pupuk urea adalah Rp 3.600 per kilogram. Sementara harga jual pupuk subsidi tersebut ke pemerintah adalah Rp 4.000 per kilogram. "Total revenue Rp 3,2 triliun itu hasil penjualan 811.000 ton pupuk dikali Rp 4 juta per ton. Tapi itu seandainya PIM pasti mendapat pasokan gas 9 kargo tahun ini," kata Yulius, Jumat (23/1). Sebelumnya PIM menandatangani kontrak pembelian gas sebanyak 60 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dengan ExxonMobil Oil Indonesia pada Rabu (14/1). Keesokan harinya, gas sebanyak satu kargo tersebut sudah mulai dipasok untuk mengoperasikan pabrik PIM unit 2 selama dua bulan ke depan. Kontrak pembelian sebanyak 60 mmscfd tersebut merupakan tahap awal pelaksanaan kontrak dari Januari sampai Juni. Selanjutnya, mulai Juli sampai Desember pasokan dari Exxon akan meningkat sampai 110 mmscfd. Ditambahkan Yulius, saat ini perusahaan berencana membangun pipa gas penghubung ke pabrik PIM unit satu. Karena tanpa pipa tersebut gas hanya bisa dipasok untuk satu pabrik. Sehingga untuk memenuhi pasokan dua pabrik harus dipasang pipa jumper. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PIM Targetkan Pendapatan Rp 3,2 triliun Tahun Ini
JAKARTA. PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) menargetkan pendapatan sebesar Rp 3,2 triliun dari berjualan suplemen tanaman tahun ini. Staf Ahli Keuangan PIM Yulius Nur berhitung, dengan harga beli gas US$ 6 per million british thermal units (mmbtu) yang baru-baru ini mulai dipasok ExxonMobil Oil Indonesia maka biaya produksi pupuk urea adalah Rp 3.600 per kilogram. Sementara harga jual pupuk subsidi tersebut ke pemerintah adalah Rp 4.000 per kilogram. "Total revenue Rp 3,2 triliun itu hasil penjualan 811.000 ton pupuk dikali Rp 4 juta per ton. Tapi itu seandainya PIM pasti mendapat pasokan gas 9 kargo tahun ini," kata Yulius, Jumat (23/1). Sebelumnya PIM menandatangani kontrak pembelian gas sebanyak 60 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dengan ExxonMobil Oil Indonesia pada Rabu (14/1). Keesokan harinya, gas sebanyak satu kargo tersebut sudah mulai dipasok untuk mengoperasikan pabrik PIM unit 2 selama dua bulan ke depan. Kontrak pembelian sebanyak 60 mmscfd tersebut merupakan tahap awal pelaksanaan kontrak dari Januari sampai Juni. Selanjutnya, mulai Juli sampai Desember pasokan dari Exxon akan meningkat sampai 110 mmscfd. Ditambahkan Yulius, saat ini perusahaan berencana membangun pipa gas penghubung ke pabrik PIM unit satu. Karena tanpa pipa tersebut gas hanya bisa dipasok untuk satu pabrik. Sehingga untuk memenuhi pasokan dua pabrik harus dipasang pipa jumper. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News