Pimpinan MPR ingin MoU dengan Arab ditindaklanjuti



JAKARTA. Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid berharap para menteri kabinet kerja dan lembaga terkait bisa bekerja segera untuk menindaklanjuti nota kesepahaman yang diteken Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi.

Adapun total nota kesepahaman yang diteken seluruhnya berjumlah 11 buah.

"Itu kemudian menjadi tugas para menteri untuk kemudian bekerja maksimal merealisasikan MoU," kata Hidayat seusai menghadiri acara penyambutan Raja Salman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2).


Nota kesepahaman, menurutnya, merupakan langkah awal kerja sama kedua negara yang harus diiringi kerja keras dari kedua belah pihak untuk merealisasikan hal-hal yang sudah disepakati tersebut.

Dengan demikian, penandatanganan nota kesepahaman tersebut menjadi sebuah momentum bersejarah, bukan sebatas simbolis penandatanganan saja.

Lebih jauh, Hidayat menilai kunjungan Raja Salman ke Indonesia menandakan bahwa Islam yang dipahami di kedua negara adalah Islam yang mengedepankan kerja sama, suara umat dan demokrasi.

"Artinya Islam yang dikembangkan di Saudi Arabia tidak seperti yang dibayangkan soal radikalisme, terorisme, antidemokrasi, dan kita lihat dua Raja (Arab Saudi) yang datang ke Indonesia dua-duanya datang dan mendapatkan sambutan yang luar biasa," ucap Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Adapun penandatanganan dilaksanakan sejumlah menteri dua negara di Gedung Utama Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3), dan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi telah menginstruksikan menteri-menteri yang menandatangani nota kesepahaman dengan Arab Saudi untuk segera menindaklanjutinya.

"Untuk menindaklanjuti pertemuan di antara kedua pemimpin, maka kedua pemimpin sepakat untuk segera menindaklanjuti segala kesepakatan itu dengan mengirimkan para menterinya," ujar Retno. (Nabilla Tashandra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie