KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan bahwa mundurnya Bambang Susanto sebagai Kepala Otorita dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tidak menghambat proyek pembangunan fasilitas perhubungan di IKN.

Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, menyatakan bahwa saat ini dua proyek yang dibangun oleh Kemenhub, yaitu kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) dan pembangunan bandara VVIP di IKN, masih berjalan sesuai target.

"Untuk ART juga sejauh ini semuanya berjalan sesuai rencana dan bandara juga kita jalankan semuanya sesuai progres, tidak ada masalah," ungkap Adita saat ditemui di Gedung DPR, Rabu (5/6).

Baca Juga: Soal Mundurnya Kepala Otorita IKN, Luhut: Pembangunan IKN Tetap Jalan

Adita menjelaskan bahwa khusus untuk pembangunan bandara, Kemenhub bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Meski begitu, ia menegaskan bahwa baik proyek yang dikerjakan oleh PUPR maupun yang dikerjakan oleh Kemenhub, keduanya tetap berjalan sebagaimana mestinya.

"Jadi memang tidak ada masalah," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa mundurnya dua pimpinan OIKN ini tidak berdampak pada pembangunan dan investasi di IKN.

Ia juga membantah bahwa proyek ambisius Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini dianggap bermasalah. Menurutnya, hingga kini pembangunan di IKN tetap berjalan, meskipun diakuinya beberapa pembangunan memang ada yang berjalan lambat.

Baca Juga: Pimpinan Otorita IKN Mundur, Proyek IKN Berpotensi Mangkrak?

"Jadi kalau orang bilang, tidak ada, investasi pembangunan semua berjalan. Ada yang lambat sana-sini ya biasalah, dan memang banyak masalah yang lalu, yang kita selesaikan sekarang ini," ujar Luhut di hadapan anggota dewan.

Ia juga optimis pembangunan IKN ke depannya tetap berjalan sesuai target, seiring dengan ditunjuknya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala OIKN.

"Kami juga membantu dari pembebasan tanah 2.000 hektar yang bermasalah dan saya bekerja sama dengan Bank Tanah dan saya lihat ini akan terselesaikan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .