PINA targetkan tahun ini bisa raup US$ 6 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Pembiayaan Infrastruktur Non Anggaran Pemerintah (PINA) Ekoputra Adijayanto menargetkan dana yang bisa terkumpul di tahun ini sebesar US$ 6 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi 94% dari realisasi tahun lalu yang sebesar US$ 3,3 miliar atau setara Rp 47 triliun.

Menurut Eko, dana yang dikumpulkan tahun ini akan dialokasikan untuk 72 proyek infrastruktur dengan total nilainya Rp 622 triliun.

"Tahun 2019 ini targetnya US$ 6 miliar terdiri dari 72 proyek dengan total nilai proyek Rp 622 trilliun," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/1).


PINA sendiri sejatinya memanfaatkan berbagai instrumen keuangan seperti dana pensiun, asuransi, kekayaan negara, dan perusahaan investasi strategis hingga financial closing, untuk membiayai proyek kurang menarik atau berisiko.

Ekoputra bilang, saat ini sudah ada 11 sektor yang berhasil dalam proyek PINA. "11 proyek itu dari sektor tol, energi terbarukan, airport, dsb. Itu yang sudah financial close," tambah dia.

Adapun kesebelas proyek itu (1) Bandara, Bandara Kertajati US$ 69,7 juta, Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT); (2) Konstruksi, Nusantara Infrastructure US$ 134 juta, pembiayaan ekuitas; (3) Kabel Fiber Optik, PT Len Industri (Persero) US$ 13 juta, pembiayaan ekuitas; (4) Jalan Tol, Citra Marga Nusaphala, Citra Marga Lintas Jabar, US$ 1,5 miliar, Pembiayaan Pra-Kontraktor.

(5) Pembangkit Listrik, PT PP Energi, US$ 74 juta, Perpetuity Notes Phase I; (6) Dana Investasi, Sarana Multi Infrastruktur US$ 11 juta, obligasi syariah; (7) Jalan Tol, Waskita, US$ 265 juta, pembiayaan ekuitas; (8) Perkebunan, PT Perkebunan Nusantara III US$ 135 juta, Medium-term Note; (9) Obligasi Syariah, PLN US$ 22 juta, obligasi syariah.

(10) Energi Terbarukan, Infrastruktur Nusantara US$ 60 juta, pembiayaan ekuitas; dan (11) Energi Terbarukan, Carpediem Elektrikal Nusantara US$ 23,5 juta, pembiayaan ekuitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto