KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan sawit dan karet, PT Pinago Utama Tbk (
PNGO) menargetkan nilai penjualan sampai akhir 2023 dapat mencapai Rp 2,3 triliun. Direktur Utama Pinago Utama, Chairul Muluk, optimistis target tersebut akan tercapai sampai akhir tahun ini. Hal itu sejalan dengan prospek penjualan minyak kelapa sawit mentah atai
Crude Palm Oil (CPO) dan produk
crumb rubber yang masih akan menopang pendapatannya di tahun ini. Meskipun tantangan yang sedang dihadapi saat ini adalah inflasi dunia yang tinggi. Hal ini turut mempengaruhi daya beli masyarakat yang lemah. Namun PNGO pun optimistis dapat meraih target penjualan tersebut.
Baca Juga: Ini Pendorong Kinerja Moncer Pinago Utama (PNGO) di Kuartal I-2023 Di tengah inflasi itu, PNGO melihat produk penjualan minyak sawit atau CPO memiliki stabilitas dan memiliki daya manfaat yang tinggi. Terutama untuk kebutuhan minyak goreng. “Kami sebagai penyuplai CPO tetap optimistis bahwa produk CPO masih memiliki prospek yang bagus. Sehingga kami bisa mencapai omzet sebesar Rp 2,3 triliun dimana kontribusi terbesar akan didorong dari produk CPO dan karet mencapai 90%,” ujar dia dalam paparan
Public Expose, Selasa (20/6). Dari sisi produksi dan volume penjualan, PNGO pun menargetkan dapat memproduksi 101.00 ton untuk CPO dan 46.500 ton produk
crumb rubber SIR. Untuk tren harga CPO di kuartal II-2023 juga diperkirakan akan bergerak dinamis. Namun, PNGO memprediksikan harga CPO tidak akan bergerak di bawah Rp 8.500 per kg.
“Mengenai harga ini kami hanya bisa memprediksi dengan rentang Rp 8.500 sampai Rp 10.000. Jadi kami perlu disiplin menghadapi harga CPO yang dinamis ini dengan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan harga pokok produksi dengan baik,” ujar Chairul.
Baca Juga: Pinago Utama (PNGO) Tetapkan Dividen Rp 110 per Saham dari Laba 2022 Selain itu, Pinago Utama juga menyiapkan alokasi
capital expenditure (capex) sebesar Rp 104 miliar untuk tanaman. Realisasi penggunaan mencapai 9%. Kemudian untuk aset tetap telah dicadangkan dana capex sebesar Rp 93 miliar yang sudah terealisasi 22%. “Sementara capex untuk infrastruktur kita cadangkan Rp 12 miliar dan sampai sekarang sudah terserap 3%,” sambungnya. Sehingga, secara total capex yang disiapkan PNGO adalah sebesar Rp 209 miliar di tahun 2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli