JAKARTA. Penjualan amunisi dan senjata yang tumbuh membuat produsen senjata PT Pindad optimistis menetapkan target pertumbuhan pendapatan tinggi tahun ini. Jika tahun lalu perusahaan pelat merah tersebut mencatatkan penjualan Rp 2 triliun, tahun ini manajemen Pindad membidik penjualan Rp 3 triliun atau naik 50%. Untuk mencapai target, Pindad andalkan empat jenis senjata berkaliber ringan yang baru diluncurkan. "Ini masih kami perkenalkan, nanti tim kami akan datang ke masing-masing satuan (calon pembeli) untuk memastikan pesanan," ujar Silmy Karim, Direktur Utama PT Pindad di Jakarta, kemarin (9/6). Dari empat jenis senjata baru tersebut, salah satunya adalah pistol jenis G2 yang bisa digunakan anggota Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin). Silmy bilang, pistol anyar tersebut telah dipesan 10.000 unit oleh Perbakin. Asal tahu saja, Perbakin merupakan organisasi menembak yang digawangi Bambang Trihartmojo.
Pindad incar penjualan Rp 3 triliun
JAKARTA. Penjualan amunisi dan senjata yang tumbuh membuat produsen senjata PT Pindad optimistis menetapkan target pertumbuhan pendapatan tinggi tahun ini. Jika tahun lalu perusahaan pelat merah tersebut mencatatkan penjualan Rp 2 triliun, tahun ini manajemen Pindad membidik penjualan Rp 3 triliun atau naik 50%. Untuk mencapai target, Pindad andalkan empat jenis senjata berkaliber ringan yang baru diluncurkan. "Ini masih kami perkenalkan, nanti tim kami akan datang ke masing-masing satuan (calon pembeli) untuk memastikan pesanan," ujar Silmy Karim, Direktur Utama PT Pindad di Jakarta, kemarin (9/6). Dari empat jenis senjata baru tersebut, salah satunya adalah pistol jenis G2 yang bisa digunakan anggota Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin). Silmy bilang, pistol anyar tersebut telah dipesan 10.000 unit oleh Perbakin. Asal tahu saja, Perbakin merupakan organisasi menembak yang digawangi Bambang Trihartmojo.