JAKARTA. Bisnis mesin perang dan senjata memang tidak pernah sepi. Tengok saja PT Pindad (Persero) yang kebanjiran order dari banyak negara. Lantaran kapasitas produksi mereka terbatas, satu-satunya produsen senjata di Indonesia itu pun membatasi jumlah atau jangka waktu pemesanan. Produk Pindad yang paling laris adalah Panser Anoa 6x6. Sangking banyaknya yang memesan produk ini, "Pesanan harus inden karena jumlah pesanannya sudah mencapai ratusan unit," ujar Pramadya Wisnu W, Manajer Marketing Pindad. Permintaan yang terbesar datang dari Kerajaan Oman, yang memesan 200 unit panser. Mesin perang seharga Rp 9 miliar per unit tersebut diperlukan untuk menjaga ladang-ladang minyak di negara Arab tersebut. Karena besarnya pesanan dari Kerajaan Oman tersebut, Pindad merencanakan memproduksinya secara bertahap, yakni selama 4 tahun ke depan.
Pindad Kebanjiran Pesanan Panser
JAKARTA. Bisnis mesin perang dan senjata memang tidak pernah sepi. Tengok saja PT Pindad (Persero) yang kebanjiran order dari banyak negara. Lantaran kapasitas produksi mereka terbatas, satu-satunya produsen senjata di Indonesia itu pun membatasi jumlah atau jangka waktu pemesanan. Produk Pindad yang paling laris adalah Panser Anoa 6x6. Sangking banyaknya yang memesan produk ini, "Pesanan harus inden karena jumlah pesanannya sudah mencapai ratusan unit," ujar Pramadya Wisnu W, Manajer Marketing Pindad. Permintaan yang terbesar datang dari Kerajaan Oman, yang memesan 200 unit panser. Mesin perang seharga Rp 9 miliar per unit tersebut diperlukan untuk menjaga ladang-ladang minyak di negara Arab tersebut. Karena besarnya pesanan dari Kerajaan Oman tersebut, Pindad merencanakan memproduksinya secara bertahap, yakni selama 4 tahun ke depan.