Ping An targetkan kelola aset offshore US$ 100 miliar dalam 5 tahun mendatang



KONTAN.CO.ID - SHENZHEN. Perusahaan asuransi terbesar di China, Ping An Insurance (Group) Co lewat Ping An Asset Management akan memperbesar aset portofolio luar negeri (offshore). Pin An menangkap peluang meningkatnya permintaan global akan aset China di tengah persaingan yang semakin ketat.

“Bisnis manajemen aset luar negeri menargetkan mampu meningkatkan aset klien terhadap investasi masuk dan keluar China hingga US$ 100 miliar dalam tiga tahun hingga lima tahun mendatang,” kata Chi Kit Chai, Kepala Pasar Modal dan Kepala Investasi Ping An Asset Management (Hong Kong) seperti dikutip Bloomberg.

Kendati demikian, dia menolak merinci ukuran bisnis Ping An Asset Management saat ini. Meski fokus dalam jangka panjang, lini bisnis ini telah membantu klien dalam negeri Ping An berinvestasi secara global.


Baca Juga: Keuntungan perbankan China menciut tertekan perang dagang dan reformasi suku bunga

Manajer aset di seluruh dunia tengah memburu portofolio aset di China. Lantaran negeri bambu itu, tengah membuka pasarnya lebih luas untuk perusahaan global. Investor juga tertarik dengan hasil yang lebih tinggi dan pemulihan China yang relatif cepat atas pandemi Covid-19.

“Ping An juga memanfaatkan operasi konglomerat dari perbankan hingga asuransi dan perusahaan teknologi untuk mendapatkan kesepakatan berkualitas. Target aset kelolaan hingga US$ 100 miliar akan datang dari investasi klien luar negeri ke China, dan peningkatan alokasi klien China di luar negeri,” tambah Chai.

Target tersebut sebagian besar akan dipenuhi dengan aset dari klien di luar Ping An Group, sementara dana dari unit asuransi grup akan menjadi bagian yang lebih kecil.

Ping An telah lama menjadi pemain terbesar kedua di China dalam asuransi jiwa dan properti. Perusahaan ini menerapkan cross-selling produk di antara berbagai lini bisnisnya.

Mulai dari layanan keuangan hingga platform teknologi, hingga korporat. Kini terdapat lebih dari 200 juta klien ritel. Lini bisnis  Manajemen aset menyumbang sekitar 8% dari laba operasi paruh pertama, di belakang operasi asuransi dan perbankan.

Ping An bulan ini meluncurkan dana payung UCITS pertamanya di Eropa untuk memanfaatkan permintaan di benua itu dalam aset China. Dana tersebut akan diinvestasikan dalam strategi mulai dari memilih saham China dengan kecerdasan buatan, hingga obligasi hijau dan hutang perusahaan dengan imbal hasil tinggi.

Selain saham, minat investor global telah tumbuh pada pendapatan tetap China dan aset alternatif termasuk real estat dan ekuitas swasta (private equity).

Selanjutnya: Harga saham terjun bebas, investor lama HSBC mulai kehilangan kepercayaan

Editor: Khomarul Hidayat