Pinjaman bank jadi salah satu pilihan XL Axiata (EXCL) untuk pendanaan tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan pendanaan emiten di tengah pandemi masih tetap ada. Selain mencari pendanaan di pasar modal lewat penerbitan obligasi atau saham, emiten punya opsi lain, yakni pendanaan dari perbankan.

PT XL Axiata Tbk (EXCL) menjadi salah satu emiten yang mencari dana lewat pinjaman bank. Jumat (25/9) lalu, operator telekomunikasi ini menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dari PT Bank Permata Tbk (BNLI).

Pinjaman senilai Rp 1,5 triliun ini memiliki dengan jangka waktu lima tahun. Group Head of Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan, EXCL memilih pinjaman bank sebagai sumber pendanaan karena memiliki tenor panjang dengan suku bunga pinjaman yang menarik.


Rencananya, XL Axiata akan menggunakan fasilitas pinjaman tersebut untuk pengadaan barang modal, investasi, pembiayaan kembali pinjaman bank/obligasi, dan pembayaran kewajiban umum lainnya. "Sebagian besar akan dipergunakan untuk modal, investasi, dan operasional perusahaan," ungkap perempuan yang akrab disapa Ayu saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (27/9).

Baca Juga: Hasil investasi asuransi jiwa tergerus akibat pandemi Covid-19

Menurut Ayu, pengadaan barang modal dan investasi mencakup pembangunan base transceiver station (BTS) dan fiberisasi jaringan seiring dengan rencana peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan XL Axiata. Sementara rincian peruntukan pembiayaan kembali utang-utang XL Axiata belum ditentukan. "Kami akan lihat sesuai kebutuhan nanti," ucap Ayu.

Per akhir Juni 2020, XL tercatat memiliki bagian lancar dari pinjaman jangka panjang sebesar Rp 3,95 triliun, pinjaman jangka pendek Rp 3,23 triliun, dan sukuk ijarah Rp 322,84 miliar. Sementara kas dan setara kas XL Axiata mencapai Rp 4,27 triliun pada akhir semester pertama 2020.

Berdasarkan laporan keuangan EXCL, sepanjang semester pertama tahun ini, XL Axiata mengantongi pendapatan sebesar Rp 13,08 triliun. Jumlah ini meningkat 6,69% dari pendapatan pada periode sama tahun 2019 yang sebesar Rp 12,26 triliun.

Sementara itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk XL Axiata melejit menjadi Rp 1,74 triliun seiring dengan adanya keuntungan dari penjualan menara. Pada semester I-2019, laba bersih XL Axiata hanya senilai Rp 282,39 miliar.

Baca Juga: Cara cek bantuan kuota belajar Kemendikbud untuk pelanggan Telkomsel, XL, Tri, Axis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati