Pinjaman individual disetop, Hanson International (MYRX) pastikan proyek tetap jalan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hanson International Tbk (MYRX) memastikan persoalan pinjam-meminjam jangka pendek dengan pihak individual tak menghambat proyek yang tengah digarap.

Emiten properti ini sedang menggarap beberapa proyek, salah satunya proyek perumahan yang berlokasi di Maja, Banten. MYRX bekerjasama dengan Ciputra Group untuk menggarap Proyek Citra Maja Raya dengan target pengembangan seluas 2.600 hektare.

Rony Agung Suseno, Direktur PT Hanson International Tbk mengatakan guna mengembangkan proyek ini MYRX bisa memakan waktu hingga lebih dari 20 tahun. Untuk proyek ini, Citra Maja Raya bertanggungjawab untuk menyediakan tanah dalam pengembangannya.


Kedua, proyek dengan nama Forest Hill yang berlokasi di Serpong, Banten. Proyek perumahan ini akan dibangun di atas tanah seluas 46 hektare dengan target waktu pengembangan selama tiga tahun.

Baca Juga: Gelar RUPLB, Hanson International (MYRX) tetapkan Benny Tjokrosaputro sebagai dirut

Nah, selanjutnya MYRX juga mempunyai proyek dengan nama Millennilum City yang berada di Parung Panjang. Dalam menggarap proyek Millennilum City, MYRX bekerjasama dengan Century Properties Group.

Pengembangan proyek ini akan memakan waktu selama lebih dari 15 tahun dengan luas tanah 1.388 hektare.

Apabila ditotal, perusahaan saat ini memiliki total landbank seluas 3.412 hektare. Dari total landbank yang ada, perusahaan telah mengakuisisi 1.500 ha tanah dari hasil pinjaman ke pihak individu.

Dalam catatan Kontan.co.id, nilai pinjaman jangka pendek dengan pihak individu ini mencapai Rp 2,54 triliun dengan bunga pinjaman Rp 131,13 miliar yang berasal dari 1.197 pihak. Pinjaman ini memiliki jatuh tempo yang bervariasi, mulai dari Oktober 2019 hingga Oktober 2020.

Guna membayar pokok serta bunga pinjaman tersebut, MYRX akan menggunakan dana dari hasil penjualan unit rumah yang sudah lama MYRX kembangkan, yaitu proyek Citra Majaraya, Forest Hill, dan Pacific Millenium City.

Komisaris Independen MYRX, V.R Tata Menegaskan ketiga proyek yang sedang digarap perusahaan saat ini tak terhambat dengan adanya perkara pinjaman terhadap pihak individu tersebut. Lebih lanjut ia menyebutkan MYRX menggunakan skema self financing yang perusahaan peroleh dari konsumen.

Baca Juga: Begini Cara Hanson (MYRX) Membayar Pinjaman yang Dihimpun Dari Investor Individu

“Secara aset kami masih memiliki total aset sebesar Rp 12 triliun sampai September 2019, secara proyek banyak yang kerjasama,” katanya, Rabu (13/11).

Namun hal ini menjadi sentimen negatif untuk harga saham MYRX, sampai sekarang harga saham MYRX berada di titik terendah yakni Rp 50 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi