JAKARTA. Departemen Keuangan memastikan pemerintah tidak bakal memupuk besaran pinjaman ke luar negeri (LN). Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu mengatakan, pinjaman LN yang dilakukan pemerintah sebagai salah satu sumber pembiayaan di dalam struktur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2009 hanya sebagai dana cadangan alias standby loan. Dia melanjutkan, dana yang didapat dari pinjaman LN hanya akan digunakan oleh pemerintah bila pemerintah batal menerbitkan surat utang negara (SUN) karena disebabkan oleh sejumlah faktor antara lain pasar tidak terlampau bagus. Sejauh ini, penerbitan SUN sampai saat ini masih sesuai dengan usulan pemerintah. "Jadi nanti hanya di dicatat saja di RAPBN. Itu juga, sebagai bagian dari upaya kita untuk melakukan negosiasi, kita akan tarik kalau kita membutuhkan," jelas dia di sela rapat kerja panitia anggaran yang membahas RAPBN 2009, Rabu (15/10). Sekadar informasi, di dalam draf perubahan RAPBN 2009 pemerintah mengusulkan adanya penambahan pinjaman LN sebesar Rp 21,9 triliun dari kesepakatan awal. Atau dengan kata lai, pemerintah mengusulkan untuk membiayai belanja negara pada tahun depan pemerintah mengusulkan adanya pinjaman LN sebesar Rp 45,7 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: