KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang lebaran dan pandemi Covid-19 permintan pinjaman peer to peer (P2P) lending masih terbilang ramai. Kendati demikian, industri peer to peer lending mulai memperketat pinjaman demi menjaga kualitas pinjaman. PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) mengakui periode Ramadan tahun ini merupakan periode yang cukup unik lantaran momentum hari raya bersamaan dengan adanya pandemi Covid-19. Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya menyebut pada kondisi ini, terdapat peningkatan permintaan pinjaman yang merupakan kombinasi dari kondisi Covid-19 serta Ramadan. Baca Juga: Transaksi GoPay, OVO, LinkAja hingga Dana melonjak selama Ramadan
Ia menyebut sektor usaha yang masih banyak mengajukan pinjaman adalah dari sektor perdagangan serta industri kesehatan. Adapun kebutuhan pinjaman di industri kesehatan juga sudah difasilitasi oleh Modalku melalui pinjaman terhadap suplier alat kesehatan serta fasilitas kesehatan yang sedang membutuhkan alat kesehatan tersebut. “Sampai saat ini, Grup Modalku telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 14 triliun kepada UMKM di Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Menurut kami, jumlah penyaluran tahun ini tidak dapat dibandingkan dengan Ramadhan tahun lalu karena kondisi yang terjadi cukup berbeda,” ujar Raynold kepada Kontan.co.id pada akhir pekan.