JAKARTA. Pemerintah sudah mengambil ancang-ancang kalau terjadi pelebaran defisit anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) tahun 2015. Salah satunya dengan mengandalkan pembiayaan negara. Sejauh ini, pemerintah masih mematok target defisit APBN-P 2015 sebesar 2,23% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Target ini memang lebih besar dari yang ditetapkan dalam APBN-P 2016 sebesar 1,9%. Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPR) Lotto Srianita Ginting untuk menutupi pelebaran defisit pemerintah akan mencari pinjaman multilateral. Belum ditentukan berapa porsi pinjaman yang bakal dilakukan pemerintah.
Pinjaman multilateral disiapkan amankan defisit
JAKARTA. Pemerintah sudah mengambil ancang-ancang kalau terjadi pelebaran defisit anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) tahun 2015. Salah satunya dengan mengandalkan pembiayaan negara. Sejauh ini, pemerintah masih mematok target defisit APBN-P 2015 sebesar 2,23% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Target ini memang lebih besar dari yang ditetapkan dalam APBN-P 2016 sebesar 1,9%. Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPR) Lotto Srianita Ginting untuk menutupi pelebaran defisit pemerintah akan mencari pinjaman multilateral. Belum ditentukan berapa porsi pinjaman yang bakal dilakukan pemerintah.