Pinjaman P2P lending via platform Akseleran telah kembali seperti sebelum pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pandemi telah membuat berbagai tekanan bagi perekonomian, penyaluran pinjaman melalui platform peer to peer (P2P) lending masih deras. PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia menyatakan sebelum pandemi, penyaluran paling tinggi ada di Januari 2020 senilai Rp 80 miliar per bulan. 

CEO & Co-founder Akseleran Ivan Tambunan menyatakan pada Agustus 2020 pinjaman itu sudah kembali ke level Rp 80 miliar per bulan. Bahkan pada November 2020 penyaluran pinjaman bahkan telah sampai Rp 120 miliar.

“Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp105 miliar pada Januari 2021. Biasanya Desember dan Januari memang lebih slowdown karena akhir dan awal tahun. Mulai Maret nanti, kami lihat sudah akan bergeliat kencang lagi. Kami target penyaluran 2021 Rp 2 triliun, naik dua kali lipat dari tahun lalu,” papar Ivan kepada Kontan.co.id pada Selasa (23/2).


Baca Juga: Platform investasi FUNDtastic raih pendanaan seri A senilai US$ 7,7 juta

Ia melanjutkan, sepanjang 2020, Akseleran berhasil mencatat total penyaluran pinjaman usaha sebesar Rp 960 miliar atau tumbuh 35% dibandingkan realisasi yang sama di akhir tahun 2019. Hal itu sejalan dengan rendahnya total rasio kredit bermasalah (NPL) Akseleran yang berada di angka 0,18%. 

“Apalagi kami mampu mencatat rekor penyaluran pinjaman usaha selama tiga bulan berturut-turut pada 2020, yakni di September Rp105 miliar, Oktober Rp 115 miliar, dan tertinggi terjadi di November Rp120 miliar,” jelasnya.

Ia menyatakan secara kumulatif, Akseleran telah menyalurkan total penyaluran pinjaman usaha sebesar Rp1,85 triliun dan telah melayani sekitar 2.500 para pelaku usaha (UMKM) yang tersebar di 23. Hal ini didukung oleh 150.000 lebih lender retail atau perorangan yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

“Di sisi lain kami juga berharap kondisi perekonomian dapat semakin membaik seiring dengan sudah adanya program vaksin covid-19 oleh pemerintah pusat sehingga turut mendorong perbaikan usaha para pebisnis. Untuk Akseleran sendiri, terus berupaya menjaga kualitas pinjaman pada tahun ini dengan menerapkan penilaian kredit yang prudent dan yang berfokus kepada cashflow calon peminjam (borrower),” paparnya.

Baca Juga: Penyaluran Dana PEN Melalui Fintech Tahun Lalu Tembus Rp 262,2 Miliar

Ia bilang sebagai bentuk respons adanya pandemi maka kami menjadikan produk invoice financing sebagai yang mayoritas dibandingkan pre-invoice financing. Sehingga dengan sejumlah strategi tersebut, Akseleran menargetkan total NPL Akseleran tetap berada di bawah 1% pada akhir tahun 2021.

“Penyaluran pinjaman usaha produktif yang terutama ke sektor konstruksi, infrastruktur, kelistrikan dan energi. Namun banyak juga menyasar ke sektor usaha retail dan essential goods supply chain,” pungkas Ivan.

Selanjutnya: Peminjam P2P lending ajukan restrukturisasi pinjaman Rp 711,65 miliar sepanjang 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi