JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) masih memiliki plafon pinjaman sebesar US$ 200 juta untuk mendanai ekspansinya tahun ini. CPIN menganggarkan Rp 2 triliun untuk menambah kapasitas produksi. Direktur CPIN, Ong Mei Sian mengatakan, dari total pinjaman sebesar US$ 500 juta, perseroan sudah menggunakan US$ 300 juta untuk refinancing dan modal kerja. Pinjaman itu didapatkan CPIN pada akhir tahun lalu, yang berasal dari 20 bank yang dipimpin Citi Grup. Nilai pinjaman itu terbagi menjadi dua kategori. Pertama, amortizing term loan facility senilai US$ 130 juta dan Rp 800 miliar.
Tenornya mencapai lima tahun. Kedua, revolving credit facility senilai US$ 195 juta dan Rp 1,2 triliun dengan tenor 3 tahun. "Fasilitas pinjaman tersisa cukup besar, sebagian bisa digunakan untuk belanja modal tahun ini," ujarnya di Jakarta, Jumat (23/5).