JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) berhasil membukukan kinerja yang membaik di paruh pertama tahun ini. Salah satu contohnya, laba bersih GGRM naik dari Rp 1,43 triliun menjadi Rp 1,78 triliun. Namun yang lebih fantastis, perusahaan rokok ini memiliki fasilitas pinjaman yang belum digunakan hingga akhir Juni 2010 dengan nilai mencapai Rp 11,65 triliun.Berdasarkan laporan keuangannya, GGRM memiliki fasilitas pinjaman jangka pendek yang bisa diperpanjang. Pinjaman paling besar berasal dari sindikasi bank antara lain PT ANZ Panin Bank, RBS, Bank BII, Bank BNI, Bank DBS Indonesia, dan lain-lain sebesar Rp 9,5 triliun.Selain itu, fasilitas pinjaman yang masih dimiliki GGRM antara lain adalah fasilitas pinjaman sebesar Rp 1,4 triliun dari Bank BNI, Bank BCA, Citibank, Bank Mega, dan Bank OCBC NISP. Perusahaan rokok ini juga masih memiliki fasilitas Letter of Credit yang belum terpakai dari RBS, Citibank, Standard Chartered, dan HSBC sebesar US$ 59,85 juta (Rp 538,6 miliar dengan kurs Rp 9.000 per dollar AS).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pinjaman yang Belum Dipakai GGRM Capai Rp 11,65 Triliun
JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) berhasil membukukan kinerja yang membaik di paruh pertama tahun ini. Salah satu contohnya, laba bersih GGRM naik dari Rp 1,43 triliun menjadi Rp 1,78 triliun. Namun yang lebih fantastis, perusahaan rokok ini memiliki fasilitas pinjaman yang belum digunakan hingga akhir Juni 2010 dengan nilai mencapai Rp 11,65 triliun.Berdasarkan laporan keuangannya, GGRM memiliki fasilitas pinjaman jangka pendek yang bisa diperpanjang. Pinjaman paling besar berasal dari sindikasi bank antara lain PT ANZ Panin Bank, RBS, Bank BII, Bank BNI, Bank DBS Indonesia, dan lain-lain sebesar Rp 9,5 triliun.Selain itu, fasilitas pinjaman yang masih dimiliki GGRM antara lain adalah fasilitas pinjaman sebesar Rp 1,4 triliun dari Bank BNI, Bank BCA, Citibank, Bank Mega, dan Bank OCBC NISP. Perusahaan rokok ini juga masih memiliki fasilitas Letter of Credit yang belum terpakai dari RBS, Citibank, Standard Chartered, dan HSBC sebesar US$ 59,85 juta (Rp 538,6 miliar dengan kurs Rp 9.000 per dollar AS).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News