KONTAN.CO.ID - Total utang masyarakat Indonesia melalui pinjaman daring (pinjol) dan layanan beli sekarang bayar nanti (paylater) per September 2025 mencapai Rp 101,3 triliun. Lonjakan utang ini diikuti tren kenaikan tingkat kredit macet, menandakan risiko finansial bagi peminjam mulai meningkat. Outstanding pembiayaan pinjol tercatat sebesar Rp 90,99 triliun, naik 22,16% dibandingkan September 2024 yang sebesar Rp 74,48 triliun. Secara bulanan, nominal utang pinjol meningkat 3,86% dibanding Agustus 2025 yang tercatat Rp 87,61 triliun. "Pada industri pinjaman daring atau pindar, outstanding pembiayaan pada September 2025 tumbuh 22,16% year on year dengan nilai nominal sebesar Rp 90,99 triliun," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, saat konferensi pers, Jumat (7/11/2025).
Pinjol dan Paylater Kian Digemari, Tapi Risiko Gagal Bayar Meningkat
KONTAN.CO.ID - Total utang masyarakat Indonesia melalui pinjaman daring (pinjol) dan layanan beli sekarang bayar nanti (paylater) per September 2025 mencapai Rp 101,3 triliun. Lonjakan utang ini diikuti tren kenaikan tingkat kredit macet, menandakan risiko finansial bagi peminjam mulai meningkat. Outstanding pembiayaan pinjol tercatat sebesar Rp 90,99 triliun, naik 22,16% dibandingkan September 2024 yang sebesar Rp 74,48 triliun. Secara bulanan, nominal utang pinjol meningkat 3,86% dibanding Agustus 2025 yang tercatat Rp 87,61 triliun. "Pada industri pinjaman daring atau pindar, outstanding pembiayaan pada September 2025 tumbuh 22,16% year on year dengan nilai nominal sebesar Rp 90,99 triliun," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, saat konferensi pers, Jumat (7/11/2025).